Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dari kita umat Islam mungkin sudah terbiasa dengan doa berbuka puasa yang lafaznya berbunyi Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, bila merujuk kepada sejumlah riwayat hadis terdapat beberapa lafaz doa berbuka puasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Doa saat berbuka puasa merupakan wujud syukur atas nikmat Allah SWt yang diberikan kepada kita, sehingga bisa menjalankan ibadah puasa.
Mengutip dari artikel yang termuat di laman MUI, setidaknya terdapat 5 bacaan doa berbuka puasa.
Dijelaskan bahwa puasa merupakan momen di saat doa kita berpeluang lebih besar dikabulkan Allah SWT. Hal ini berdasarkan hadist berikut:
:
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: seorang pemimpin yang adil, seorang yang berpuasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan,” (HR. Tirmidzi no. 2449)
Dalam artikel Doa Berbuka Puasa Ramadhan, Ini 5 Opsi yang Bisa Dibaca di laman MUI disebutkan bahwa isi ucapan doa sangat umum dan tidak terbatas, selama doa tersebut mengandung makna kebaikan.
5 doa berbuka menurut Kitab al-Adzkar karya Imam al-Nawawi
Untuk doa saat berbuka, Imam al-Nawawi (wafat 676 H.) dalam karyanya al-Adzkar menampilkan 5 ragam doa.
1. Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: “Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2010)
2. Kedua, masih berdasarkan riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, ia bercerita bahwa Rasulullah pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)
Di kalangan masyarakat Indonesia, doa ini kerap diberi tambahan lafaz, dan menurut laman MUI, hal itu tidak masalah. Sebab, doa tidak terbatas pada riwayat. Kaum muslim dibebaskan mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: “Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.”
3. Ketiga, riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah:
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya:” Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka.” (HR. Ibnu Sunni)
4. Keempat, masih riwayat dari Ibnu Sunni, tapi dari Sahabat Ibnu Abbas:
(Allahumma shumnaa, wa ‘alaa rizqika aftharnaa, fataqabbal Minna innaka antas samii’ul ‘aliim)
Artinya: “Ya Allah, karena Kamu kami berpuasa, dan dengan rizki-Mu kami berbuka, maka terimalah (puasa) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR: Ibnu Sunni)
5. Kelima, doa berdasarkan riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Sunni, dari Ibnu Umar yang berdoa:
(Allahumma inni asaluka birahmatikallatii wasi’at kulla syaiin antaghfira lii)
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.”
Terdapat ragam doa berbuka puasa. Anda tidak perlu khawatir mana dari riwayat di atas yang paling sahih. Kelima doa yang termuat dalam Kitab al-Adzkar karya Imam al-Nawawi dapat dibaca ketika berbuka puasa.
Anda tinggal pilih salah satu, mana doa berbuka puasa yang menurut Anda mudah untuk dihafal atau diucapkan.
Pilihan Editor: Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan dan Doa Berbuka Puasa