Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

Idul Fitri di Afrika Selatan, Berbagi Makanan ke Keluarga Kurang Mampu

Sudah menjadi tradisi di Afrika Selatan berbagi makanan pada keluarga kurang mampu saat perayaan Idul Fitri oleh LSM di sana.

4 Mei 2022 | 21.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi salat Ied/Lebaran. SONNY TUMBELAKA/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan di Cape Town, Afrika Selatan pada Selasa, 3 Mei 2022, menjalani tradisi yang sudah mengakar di negara itu selama 40 tahun. Tradisi tersebut adalah membagi-bagikan makanan kepada keluarga-keluarga yang kurang beruntung agar mereka bisa merayakan Idul Fitri, yakni hari berakhirnya puasa ramadan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada perayaan Idul Fitri kali ini, ada sebuah kebutuhan mendesak di sektor kemanusiaan karena inflasi naik yang dipicu konflik di Ukraina. Inflasi telah membuat harga bahan kebutuhan pokok melambung sehingga mempersulit konsumen yang kesusahan secara ekonomi untuk membeli.

 

Acara bagi-bagi makanan bagi keluarga kurang mampu biasanya disiapkan setelah salat ashar pada hari pertama Idul Fitri. Namun kali itu, makanan gratis ini dibagikan pada hari kedua lebaran.

 

Dalam kesempatan itu, disajikan nasi, kentang, dan bermacam-macam olahan daging. Makanan gratis ini diberikan pada lebih dari 90 ribu orang kurang mampu di penjuru Afrika Selatan apapun agamanya.

 

“Dalam peringatan agama Islam, khususnya saat ramadan, ada kenaikan semangat bersedekah. Anda belum bisa merayakan Idul Fitri, kecuali Anda memenuhi kebutuhan sejumlah fakir miskin di mana pun mereka berada,” kata Sadullah Khan, salah satu pendiri Nakhlistan, yakni sebuah LSM yang dibangun pada 1984.         

 

Jutaan umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri, untuk menandai berakhirnya ramadan.      

 

Di sebuah lapangan rugby yang kosong, ada sejumlah panci ukuran raksasa, yang isi makanan di dalamnya diaduk selama berjam-jam. Makanan itu selanjutnya di ke sejumlah komunitas miskin, bahkan ke penjara.

 

“Saya sebenarnya tetap merasa bersyukur karena ada banyak orang yang tidak punya makanan dan kemiskinan ini nyata,” kata Tamia Galant, salah satu penerima paket makanan gratis memperingati Idul Fitri.

 

Menurut indek Household Affordability Afrika Selatan, rata-rata biaya kebutuhan rumah tangga untuk makan saja, naik sampai 8,2 persen atau 344 rand (Rp 300 ribu) year-on-year pada April ini. Mahalnya harga makanan pokok telah membuat makan-makanan bergizi dihilangkan dari menu makan keluarga. Walhasil, ini berdampak ke kesehatan anggota keluarga dan tumbuh-kembang anak menjadi terhambat.

    

  

Sumber: Reuters

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus