Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar

Ini Penyebab Sulit BAB saat Berpuasa

Salah satu masalah yang dialami seseorang saat berpuasa adalah sulit buang air besar (BAB). Sebenarnya apa penyebab?

4 April 2023 | 14.03 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu masalah yang dialami seseorang saat berpuasa adalah sulit buang air besar (BAB). Sebenarnya apa penyebab sulit BAB saat berpuasa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sulit BAB saat sedang berpuasa dapat terjadi karena ketika berpuasa pola makan akan mengalami perubahan. Ini membuat sistem pencernaan harus melakukan penyesuaian lagi. Hal seperti inilah yang terkadang akan menimbulkan masalah pada pencernaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Women'sHealth, saat berpuasa seseorang tidak mendapatkan cukup air dan cenderung kekurangan cairan tubuh. Apabila Anda tidak cukup terhidrasi, hal itu dapat membuat feses Anda semakin sulit dikeluarkan karena serat hanya efektif jika Anda mendapatkan cukup cairan dalam makanan Anda.

Selain itu kurangnya serat juga berperan dalam susah BAB. Serat memang sudah dikenal bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu menyerap nutrisi makanan serta membuka dinding usus lebih besar sehingga makanan bisa dicerna dengan baik. 

Karena itu, penting untuk Anda mengurangi makan makanan berlemak yang mengganggu probiotik usus dan perbanyak makanan mengandung serat saat berbuka dan sahur. Ketika berpuasa Anda tidak bisa makan maupun minum dari pagi hingga sore hari, sehingga risiko mengalami sembelit atau sulit BAB menjadi lebih besar.

Dikutip dari nhs.uk, adapun penyebab susah BAB biasanya karena:

1. Tidak cukup makan serat, yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan sereal

2. Tidak minum cukup cairan

3. Tidak cukup bergerak dan menghabiskan waktu lama duduk atau berbaring

4. Kurang aktif dan tidak berolahraga

5. Sering mengabaikan keinginan untuk pergi ke toilet

6. Mengubah pola makan atau rutinitas sehari-hari

7. Efek samping obat

8. Stres, kecemasan atau depresi.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan makanan yang dicerna menjadi bergerak lambat ketika melewati usus besar. Kondisi tersebut membuat usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan serta kurangnya kandungan air dalam saluran pencernaan. Akibatnya, feses yang terbentuk dari sisa makanan memiliki tekstur yang kering dan keras sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan. 

RINDI ARISKA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus