Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kiswah merupakan kain hitam bertulis kaligrafi berlapis benang emas yang menyelimuti Ka'bah di Mekah. Bangunan ini jadi kiblat muslim di seluruh dunia. Konon bangunan yang dinobatkan sebagai keajaiban dunia ini dibangun Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kata kiswah dalam bahasa Arab artinya selubung atau kain yang menutupi peti. Sementara penyebutan bahasa Ibrani nya adalah kisui, artinya sama. Biasanya kain ini diganti setiap tanggal 9 Dzulhijjah. Hari yang sama saat jamaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim haji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika kiswah baru dipasangkan, maka yang lama dipotong jadi beberapa bagian kecil. Potongan kiswah tersebut akan dihadiahi pada pejabat muslim dari luar yang berkunjung ke Arab. Hal ini dimulai sejak masa kejayaan Umar Bin Khattab. Bedanya, potongan kiswah diberikan pada jamaah sebagai pelindung tubuh dari panasnya suhu kota Mekah.
Indonesia sudah pernah mendapat potongan kiswah. Raja Salman bin Abdulaziz Al-saud langsung yang menyerahkannya untuk Masjid Istiqlal saat berkunjung 3 Maret 2017 lalu.
Kain ini berukuran 658 meter persegin dengan bahan sutra seberat 670 kilogram. Benang emas 120 kilogram dan benar perak 100 kilogram menghiasi kiswah dengan sulaman manual kaligrafi bacaan Ayat Suci Alquran.
Selimut Ka'bah ini dibuat di King Abdul Aziz Complex for Holy Kaab Kiswa dengan pegawai terlatih sebanyak 200 seniman. Biaya pembuatan selembar kain kiswah berkisar 17 juta riyal setara dengan Rp 60 miliar.
Sejak masa kekhalifahan Al-Mamun dari Dinasti Abbasiyah warna kiswah ditetapkan hanya warna hitam. Sebelumnya warna kain ini beragam mulai dari putih, merah bahkan pernah dibuat warna hijau.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION