Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TRADISI dugderan menjadi te-tenger atau pe-nanda datang-nya 1 Ramadan bagi warga Kota Semarang. Kata "dug" dan "der" menggambarkan sejarah munculnya dug-deran dengan mem-bunyikan meriam dan petasan pada 1811 sejak era Bupati Kiai Raden Mas Tumenggung (KRMT). Dugderan dilakukan untuk menyamakan persepsi datangnyaawal Ramadan karena masih ada perbedaan hari pelaksanaan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo