Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan melaksanakan puasa sebulan penuh dengan menjaga diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar atau waktu subuh hingga terbenamnya matahari atau masuk waktu magrib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang muslim yang baik hendaklah mampu menahan diri dari perkara-perkara yang tidak diperbolehkan untuk dikerjakan selama melaksanakan puasa, sehingga tidak mengurangi pahala puasa bahkan membatalkan puasa yang telah dikerjakan dalam sehari penuh sepanjang Ramadan.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadisnya, yang artinya: "Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus" (H.R. Ath-Thabrani). Hendaknya, dari hadis tersebut menjadi gambaran bagi kita untuk menjaga hawa nafsu dan menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan hingga mengurangi pahala puasa yang kita kerjakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nah, berikut ini beberapa hal yang patut kita jaga dan kita jauhi untuk menyempurnakan pahala puasa selama di bulan Ramadan.
1. Menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat.
Salah satu adab yang harus kita perhatikan ketika berpuasa ialah dengan menjaga lisan dari perkataan yang tidak mengandung faedah atau manfaat sedikitpun.
Misalnya menjaga diri dari perkataan kotor, menggunjing orang lain dan lain sebagainya yang tidak ada faedahnya.
Hal tersebut, memang tidak termasuk perkara yang membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala puasa seseorang. Lebih baik selama Ramadan kita pergunakan lisan kita untuk selalu mengucapkan tasbih kepada Allah SWT.
2. Menjauhi sikap marah
Sikap seseorang yang sedang merah menandakan dirinya tidak bisa mengontrol hawa nafsu yang ada dalam hatinya. Tidak mampu mengontrol hawa nafsu akan berdampak terdapat tingkah laku seseorang seperti berkata kasar dan berkata kotor pada orang lain. Yang menyebabkan berkurangnya pahala puasa yang sedang dilajani.
Sebagaimana kisah yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diceritakan oleh Jariah ibnu Qudamah As-Sa'di, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw "Wahai Rasulullah, ajarkan lah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak agar aku selalu mengingatnya." Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Kamu jangan marah." Ia mengulangi pertanyaannya kepada Nabi Saw. berkali-kali, tetapi semuanya itu dijawab oleh Nabi SAW. dengan kalimat, "Kamu jangan marah."
3. Menjaga pandangan
Seorang yang dikatakan berimana kepada Allah hendaklah menjaga pandanganya dari perkara-perkara yang mendatangkan sahwat dan dosa, terutama disaat berpuasa seseorang sangat dianjurkan untuk menjaga pandangannya.
Abu Al-Hasan al-Wariq berkata yang artinya: “Siapa menundukkan pandangannya dari yang haram maka Allah anugerah kan hikmah pada lisannya sehingga orang-orang yang mendengarkan ucapannya mendapat petunjuk. siapa menundukkan pandangannya dari yang syubhat, Allah akan menyinari hatinya dengan cahaya yang menunjuknya ke jalan keridhaan-Nya.”
Dari itu menjaga pandangan saat berpuasa sangat dianjurkan agar pahala puasa yang dijalankan tidak berkurang.
4. Ungkapan sumpah palsu
Salah satu hal yang mempengaruhi pahala berpuasa yaitu mengatakan sumpah palsu, yang meliputi keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Dimana hal tersebut sangatlah dilarang sebab dapat menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain. Selain itu juga sumpah palsu akan berujung kepada menangnya kezaliman dan tertutupnya suatu kebenaran.
5. Menggosip
Gosip, gibah atau menggunjing adalah suatu obrolan atau rumor kosong yang biasanya berkaitan dengan urusan pribadi atau orang lain dan tak jarang perilaku ini sering tidak disadari terutama saat sedang berada dalam satu perkumpulan.
Dengan menggosip merupakan perkara yang tercela dan dapat menggugurkan pahala puasa seseorang.
Oleh karena itu, daripada kita melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat saat Ramadan ini lebih baik diam di rumah dengan menyibukkan diri terhadap perkara yang mendatangkan pahala seperti mengaji, berzikir, dan lain sebagainya.
SABAR ALIANSYAH PANJAITAN