Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JALAN macet karena lampu lalu lintas mati akibat PLN sering kehabisan setrum mestinya tak terjadi lagi. Tiga mahasiswa teknik fisika Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, punya solusinya. Mahasiswa angkatan 2006 ini menciptakan lampu lalu lintas antimati yang hemat energi karena listriknya bersumber dari injakan ban kendaraan bermotor.
Sebuah generator memasok listrik yang rodanya berputar akibat tekanan ban ke sebuah papan yang ditanam di bawah jalan. Listrik dari generator ini disimpan dalam sebuah aki yang menjadi sumber energi untuk lampu lalu lintas. Dalam uji coba di kampus mereka, tiga mahasiswa itu memakai generator bekas seharga Rp 65 ribu. Generator ini bisa menghasilkan setrum 28 watt. Satu tiang lampu lalu lintas dengan tiga lampu—hijau, kuning, merah—hanya butuh daya 21,8 watt.
Menurut Gama Hafidz, salah satu pembuatnya, mereka merancang inovasi unik ini sejak 2007. Temuan ini kurang aplikatif karena generator cepat rusak jika ditanam di bawah jalan dengan kendaraan padat. Sebab, generator ini sangat sensitif terhadap benda. Hanya dengan benda 10 kilogram saja generator itu bisa berputar. “Bisa diakali dengan membuat polisi tidur sebelum papan agar mobil yang melintas berjalan lambat,” katanya.
Masalah lainnya—meski cara ini jadi menghemat setrum—lampu menyala hanya jika ada kendaraan lewat, sehingga pengaturan arus kendaraan dari dua arah jadi kurang efektif. Meski begitu, inovasi ini menjadi juara tiga Electrical Engineering Award di kampus Institut Teknologi Bandung pada pertengahan Desember 2009 untuk kategori energi terbarukan. Untuk percobaan ikut lomba ini, biaya yang mereka keluarkan sekitar Rp 1,6 juta, hampir sama dengan lampu panel surya seharga Rp 2,5 juta yang dipakai lampu lalu lintas di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo