Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETUA Mahkamah Konstitusi ini memperoleh penghargaan People of the Year dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi pada Rabu pekan lalu. Ia dinilai layak memperoleh penghargaan ini karena dinilai berani melakukan terobosan hukum dengan memutar rekaman sadapan percakapan Anggodo Widjojo, pengusaha yang diduga ikut merekayasa kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah.
Sheila Marcia
PEMAIN sinetron ini mendapat penghargaan Piagam Anti-aborsi dari Rumah Sakit Harapan Bunda, pada Jumat dua pekan lalu. Meski sedang hamil tujuh bulan dan menjalani hukuman penjara setahun di Rumah Tahanan Pondok Bambu, ia memutuskan tak melakukan aborsi.
Rusdy Mastura, Mohammad Idham Samawi, Muhammad Safii, Andi Rudianto Asapa, Eddy Santana Putra, Ongku P. Hasibuan, Triyono Budi Sasongko
WALI Kota Palu Rusdy Mastura, Bupati Bantul Mohammad Idham Samawi, Bupati Hulu Sungai Selatan Muhammad Safii, Bupati Sinjai Andi Rudianto Asapa, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, Bupati Tapanuli Selatan Ongku P. Hasibuan, dan Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko menerima penghargaan Upakarti Jasa Kepedulian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin pekan lalu. Mereka dianggap peduli dalam mengembangkan industri kecil dan menengah.
Mereka adalah bagian dari penerima penghargaan tertinggi bidang industri 2009. Penghargaan terdiri atas Upakarti, Rintisan Teknologi Industri, Desain Terbaik, dan Kreasi Prima. Penerima Upakarti dengan lima kategori untuk 15 orang ditambah 10 perusahaan.
PENGHARGAAN
Slank
KOMISI Pemberantasan Korupsi memberikan apresiasi kepada kelompok musik Slank karena dinilai konsisten mendukung pemberantasan korupsi. Penghargaan ini diberikan Wakil Ketua Komisi Haryono Umar kepada personel grup, yakni Kaka, Bimbim, Ridho, Ivan, dan Abdi, pada Senin pekan lalu di Jakarta.
”Rambut wanita mana yang paling lebat, paling hitam, dan paling keriting? Rambut wanita Papua Nugini.”
(Abdurrahman Wahid, 25 Oktober 1986, di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta. Ditulis dalam blog Bambang Haryanto, pendiri Komunitas Epistoholik Indonesia)
”Saya mau sebutkan nama seorang jenderal yang paling berbahaya dan berpotensi mematikan siapa saja: Jenderal (General) Electric.”
(Abdurrahman Wahid, diceritakan kembali oleh Wahyu Muryadi, mantan Kepala Protokol Istana Kepresidenan)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo