Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Hewan Kurban di Yogyakarta Baru Diketahui Terindikasi PMK Setelah Disembelih

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mendapati temuan hewan kurban terindikasi terpapar PMK setelah disembelih.

10 Juli 2022 | 15.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Proses penyembelihan seekor sapi untuk kurban pada perayaan Idul Adha di Bandung, Jawa Barat, 10 Juli 2022. Pemotongan hewan kurban di permukiman-permukiman dihimbau untuk menggunakan kemasan kedap air saat pembagian daging guna meminimalisir penyebaran PMK. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mendapati temuan hewan kurban yang terindikasi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Temuan itu diperoleh setelah hewan kurban disembelih. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari laporan yang masuk pada penyembelihan hari pertama Idul Adha pada Sabtu, 9 Juli 2022 ada beberapa sapi dan kambing yang terindikasi PMK. Datanya masih terus berproses karena belum semua hewan kurban disembelih,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta pada Ahad, 10 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laporan awal tersebut berasal dari penyembelihan hewan kurban yang berlokasi di Kecamatan Kotagede dan Kecamatan Gedongtengen pada penyembelihan Sabtu, 9 Juli lalu. Menurut dia, indikasi hewan kurban yang terpapar PMK tersebut baru diketahui usai pemeriksaan organ setelah disembelih. Suyana mengatakan sebelumnya hewan tersebut tidak menunjukkan gejala fisik sakit sebelum disembelih.

“Selain terpapar PMK, ada pula hewan kurban yang diketahui sudah sembuh dari PMK,” katanya.

Meskipun demikian, Suyana memastikan daging hewan kurban yang terindikasi PMK atau pernah terpapar PMK tersebut masih layak untuk dikonsumsi. “Panitia penyembelihan harus memastikan bagian yang terpapar sudah direbus dulu sebelum dibagikan ke masyarakat. Jadi, tetap aman untuk dikonsumsi,” katanya.

Ia memastikan petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hewan kurban disembelih. Dia meminta masyarakat untuk segera mengisolasi hewan apabila ditemukan gejala sakit.

Pada Sabtu, 9 Juli lalu terdapat 227 titik yang menggelar penyembelihan hewan kurban di Kota Yogyakarta dengan sekitar 1.300 ekor sapi yang disembelih. “Selain indikasi PMK, juga masih ditemukan hewan kurban yang terpapar cacing hati. Ada juga yang mengalami pneumonia,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan. “Hewan akan diperiksa kesehatan secara menyeluruh dan proses pemotongan pun sudah sesuai dengan standar,” katanya.

Ia memperkirakan, puncak pemotongan hewan kurban di Kota Yogyakarta akan terjadi pada hari ini, Ahad, 10 Juli 2022 karena ada perbedaan waktu perayaan Idul Adha. “Untuk PMK, hingga saat ini belum ada kasus di Yogyakarta. Perlu dilakukan upaya untuk memastikan kondisi di Yogyakarta terkendali. Tidak ada yang terpapar,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus