Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Angkatan Udara AS telah secara resmi menerima pengiriman jet tempur F-15EX pertamanya. Pesawat itu sekarang menuju ke Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida untuk memulai pengujian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terpopuler selanjutnya tentang sebuah studi multinasional mengungkap bahwa Covid-19 memiliki pengaruh pada penderita penyakit saluran cerna fungsional (Irritable Bowel Syndrome/ IBS).
Selain itu, pada beberapa titik dalam beberapa minggu ke depan, pembom B-52H akan membawa sebuah rudal tinggi ke udara dan meluncurkannya dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya menuju targetnya, menurut Angkatan Udara AS.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
Jet tempur baru F-15EX. Kredit: Viking Aero Images
Angkatan Udara AS telah secara resmi menerima pengiriman jet tempur F-15EX pertamanya. Pesawat itu sekarang menuju ke Pangkalan Angkatan Udara Eglin di Florida untuk memulai pengujian.
Pada saat yang sama, Angkatan Udara AS telah mengonfirmasi bahwa F-15EX akan memiliki peran di luar pertempuran udara-ke-udara, terutama sebagai platform peluncuran rudal hipersonik di masa depan.
Boeing, produsen F-15EX, secara resmi menyerahkan jet pertama ke Angkatan Udara di fasilitasnya di St. Louis, Missouri, pada 10 Maret 2021. Pesawat dengan nomor seri 20-001 itu terlihat terbang di daerah itu dengan skema cat Angkatan Udara lengkap, termasuk kode ekor Pangkalan Angkatan Udara Eglin, bulan lalu, hanya beberapa minggu setelah penerbangan pertamanya.
Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Sebuah studi multinasional mengungkap bahwa Covid-19 memiliki pengaruh pada penderita penyakit saluran cerna fungsional (Irritable Bowel Syndrome/ IBS).
Penelitian itu menemukan pasien dengan IBS cenderung mengalami kualitas hidup yang lebih buruk, bahkan enggan mengikuti pembatasan sosial selama pandemi dibandingkan yang tidak mengalami IBS.
Penelitian melibatkan peneliti dari berbagai negara di Asia, seperti Singapura, Bangladesh, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Taiwan. Dari Indonesia, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam terlibat dalam studi itu.
Foto 12 Juni 2019 menunjukkan B-52 membawa prototipe ARRW (berwarna putih, di bawah sayap kiri) selama pengujian di mana ia tidak diluncurkan. Kredit gambar: Foto Angkatan Udara AS oleh Christopher Okula
Pada beberapa titik dalam beberapa minggu ke depan, pembom B-52H akan membawa sebuah rudal tinggi ke udara dan meluncurkannya dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya menuju targetnya, menurut Angkatan Udara AS.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, rudal AGM-183A akan berakselerasi hingga lebih dari lima kali kecepatan suara sebelum meluncurkan dummy tahap kedua yang akan segera hancur di suatu tempat di atmosfer, sebagaimana dilaporkan Live Science, Sabtu, 13 Maret 2021.
AGM-183A bakal menjadi senjata hipersonik pertama - atau Air-launched Rapid Response Weapon (ARRW) - di gudang senjata AS. Rudal ini bergerak sangat cepat melalui atmosfer - sekitar 20 kali kecepatan suara pada ketinggian yang begitu rendah sehingga tidak mungkin sistem pertahanan rudal musuh untuk menembaknya. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.