Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikan kakatua atau parrot fish adalah salah satu ikan yang memiliki kontribusi besar bagi ekosistem laut. Karena kontribusi tersebut, Taman Nasional Teluk Cenderawasih mengimbau masyarakat untuk tidak memakan ikan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain berkontribusi bagi ekosistem laut, berikut adalah lima fakta mengenai ikan berwarna cerah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Bentuk Kepala Seperti Burung Paruh Bengkok
Ikan kakatua memiliki bentuk fisik yang unik. Selain memiliki warna cerah seperti hijau atau biru, ikan ini juga memiliki bentuk kepala yang mirip dengan burung paruh bengkok.
Dikutip dari laman resmi Taman Nasional Teluk Cenderawasih, ikan kakatua memiliki tubuh agak lonjong pipih dengan moncong membundar dan kepala tumpul.
Ikan ini juga memiliki susunan gigi yang menyatu dengan tulang rahang. Bentuk gigi inilah yang dianggap seperti paruh burung sehingga dinamai ikan kakatua atau parrot fish.
2. Berganti Kelamin Sepanjang Hidupnya
Ikan kakatua memiliki keunikan terkait cara mereka bereproduksi. Menurut Great Barrier Reef Foundation, ikan kakatua berganti jenis kelamin sepanjang hidup mereka. Ketika tumbuh mereka berganti dari betina menjadi jantan.
Seekor ikan kakatua jantan besar yang berwarna cerah akan melindungi sekelompok ikan kakatua betina yang lebih kecil dengan warna lebih kusam. Seekor jantan ikan kakatua ini juga memasok semua sperma yang dibutuhkan untuk membuahi sel telur mereka.
Namun, seiring pertumbuhannya, betina akan sering berganti jenis kelamin dan kemudian menantang pejantan lain untuk memimpin kelompoknya. Proses pergantian kelamin ini dikenal sebagai "hermafroditisme protogini". Setiap kali ikan kakatua melakukannya, warna mereka akan berubah secara drastis.
3. Memiliki Beberapa Jenis Spesies
Ikan kakatua adalah salah satu jenis ikan dari keluarga Scaridae. Ikan ini memiliki beberapa jenis spesies, di antaranya blue parrot fish, green humphead parrot fish, rainbow parrot fish, stoplight parrot fish, dan scarus.
4. Membantu Terumbu Karang Tumbuh
Seperti yang telah disebut di atas, ikan kakatua memiliki kontribusi ikan kakatua bagi ekosistem laut. Struktur gigi yang menyatu dengan tulang rahang membuat gigi ikan kakatua sangat kokoh, bahkan jika dibandingkan beberapa jenis logam.
Makanan utama ikan kakatua adalah alga yang tumbuh di dalam karang. Kekokohan dari gigi ikan kakatua berfungsi ketika mengunyah karang untuk mencapai alga itu. Hal tersebut juga jadi alasan ikan kakatua mampu mengunyah selama 90 persen waktunya dalam sehari.
Aktivitas ini membuat karang dapat tumbuh lebih baik karena alga yang menghambat tumbuh telah dimakan oleh ikan kakatua. Karang yang sehat akan membuat ekosistem tumbuh lebih baik. Itulah mengapa ikan kakatua memiliki kontribusi bagi ekosistem laut.
5. Penghasil Pasir
Selain membantu karang untuk tumbuh lebih baik, ikan kakatua juga memiliki kontribusi lain dalam ekosistem laut. Ketika mencari alga, bongkahan-bongkahan karang tadi ikut masuk ke proses pencernaan ikan kakatua. Dengan gigi di tenggorokannya, ikan kakatua mampu menggiling bongkahan karang tersebut.
Nantinya, bongkahan karang yang telah digiling ini akan menjadi gumpalan pasir halus yang keluar bersama feses. Para ilmuwan menduga bahwa kotoran ikan kakatua berkontribusi pada sebagian besar pasir karang yang ditemukan di terumbu karang dan bahkan membantu membentuk pulau-pulau karang. Seekor ikan kakatua diperkirakan dapat menghasilkan hingga 90 kilogram pasir setiap tahun.
Pilihan Editor: Dugong Terancam, Ini Perannya Menjaga Ekosistem Laut