Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan menimbulkan banyak genangan air di sekitar tempat tinggal Anda. Karena berada di tempat terbuka, genangan air berpotensi tercemar dan menjadi sumber berbagai penyakit, mulai dari diare, flu, serta hingga gangguan kesehatan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemahaman mengenai tanda-tanda air yang sudah tidak layak konsumsi akan membantu Anda untuk mengambil langkah pencegahan. Air tercemar bisa diperhatikan melalui berbagai ciri, mulai dari warna, bau, serta rasanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diolah dari berbagai informasi, termasuk dari situs resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut tanda utama yang menunjukkan bahwa air sudah tidak dalam kondisi bersih dan aman.
1. Keruh akibat bahan pelarut dan endapan
Bahan pelarut dan endapan dalam air dapat menyebabkan perubahan fisik yang mencolok. Air yang seharusnya jernih bisa berubah menjadi keruh akibat partikel tersuspensi seperti lumpur, logam berat, atau bahan kimia lainnya. Keberadaan bahan pelarut menyebabkan tingkat keasaman air menjadi tinggi, sehingga warna dan rasanya tidak normal.
2. Mengeluarkan bau
Air murni tidak memiliki bau. Bila genangan air di dekat anda menimbulkan bau busuk dan menyengat, asalnya kemungkinan dari zat polutan di dalamnya. Bau tersebut bisa berasal dari gas hidrogen sulfida, limbah industri, atau pencemaran mikroorganisme yang berkembang dalam air.
3. Rasa asam dan pahit
Air yang sehat tidak memiliki rasa. Rasa asam, pahit, atau bahkan manis mengindikasikan kandungan kimia atau polutan tertentu. Perubahan rasa ini bisa disebabkan oleh kontaminasi logam berat, limbah domestik, atau zat-zat berbahaya lainnya.
4. Air berwarna kuning atau hijau
Warna air yang berubah juga menunjukkan adanya pencemaran. Air yang sehat seharusnya bening, sedangkan yang tercemar bisa berubah kekuningan, kecokelatan, atau kehijauan. Warna tersebut dapat berasal dari kandungan besi, mangan, atau zat organik yang mencemari air.
5. Suhu Air Berubah
Suhu air yang lebih rendah atau lebih tinggi dari suhu lingkungan bisa menjadi indikasi pencemaran. Air yang tercemar oleh limbah industri atau aktivitas manusia cenderung memiliki suhu yang tidak stabil. Jika suhu air terus berubah secara tidak wajar, ada kemungkinan air tersebut sudah terkontaminasi zat berbahaya.
6. Derajat keasaman air tidak normal
Tingkat pH air normalnya hanya sebesar 7. Tingkat pH di bawah angka tersebut menandakan asam, sedangkan yang lebih besar menunjukkan basa. Perubahan pH ini bisa disebabkan oleh limbah industri, bahan kimia, atau pencemaran lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
7. Air mengandung mikroorganisme berlebih
Air yang tercemar sering kali mengandung mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan parasit dalam jumlah berlebih. Mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, atau infeksi lainnya. Kontaminasi ini biasanya terjadi akibat pembuangan limbah domestik atau kurangnya sistem sanitasi yang baik.
8. Air mengandung radioaktif
Kandungan radioaktif dalam air bisa meningkat akibat aktivitas industri atau uji coba nuklir. Kontaminasi ini sulit dideteksi tanpa pemeriksaan laboratorium, namun paparannya bersifat jangka panjang sehingga berbahaya.
Jika menemukan tanda-tanda di atas, segera uji kualitas air atau ganti dengan air yang normal. Dengan memahami ciri-ciri air tercemar, Anda dapat lebih waspada dan memastikan air yang digunakan aman dan sehat.
Pilihan Editor: Stunting Bukan Semata Kurang Gizi, Begini Temuan Studi yang Pakai Pendekatan Anak Utuh