Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Para perwakilan badan pengawas nuklir dari sepuluh negara anggota Asean menghadiri Annual Meeting of AseanTOM ke-10 yang dipusatkan di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta pada 22-24 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertemuan tersebut membahas berbagai isu penting mengenai status implementasi proyek kerja sama teknis di bidang nuklir, di antaranya menyusun rencana aksi, berbagai informasi dan praktik baik (good practice) mengenai keselamatan, keamanan dan safeguards nuklir di antara badan pengawas tenaga nuklir dan pihak-pihak terkait di kawasan Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pada pertemuan AseanTOM ke-10 ini, Indonesia selaku ketua mengajukan Concept Note of Asean Model Legislation (AML) sebagai deliverables keketuaan Indonesia di AseanTOM tahun 2023,” kata pelaksana teknis Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Sugeng Sumbarjo, Rabu, 23 Agustus 2023.
AML merupakan legislation model yang diharapkan dapat membantu negara anggota Asean dalam mengembangkan kerangka regulasi nasional yang lebih menyeluruh, terintegrasi dan efektif terkait keamanan dan garda aman nuklir di masing-masing negara.
Instrumen serupa, menurut Sugeng, sebelumnya pernah disampaikan oleh Indonesia pada forum Nuclear Security Summit tahun 2014, yaitu National Legislation Implementation Kit on Nuclear Security (NLIK), namun AML ini telah dilakukan pemutakhiran sesuai dengan situasi dan kondisi terkini.
Peran aktif Bapeten dalam forum AseanTOM sangat mendukung tugas dan fungsi lembaga dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.
Sugeng mengatakan partisipasi aktif di berbagai aktivitas AseanTOM memberikan dampak terhadap peningkatan kapabilitas dan profesionalitas lembaga sehingga pengawasan yang dilakukan dapat memberikan jaminan aspek 3S (safety, security, safeguards) bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup, sehingga kepercayaan masyarakat dapat diraih.
Selain itu, peran sebagai Ketua AseanTOM juga menjadi hal yang strategis karena dapat menaikkan posisi tawar Indonesia di level regional jika Bapeten berhasil menorehkan satu warisan konkret di bidang nuklir dalam periode keketuaan tahun 2023 ini.
“Harapannya peran AseanTOM akan diakui oleh masyarakat yang sudah familiar dengan teknologi nuklir maupun masyarakat awam secara umum, sehingga manfaat dari keanggotaan di AseanTOM secara tidak langsung juga bisa dirasakan publik,” kata Sugeng.
Sepuluh negara peserta AseanTOM adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam. Selain itu, juga hadir mitra wicara Asean dan mitra eksternal, serta negara yang diundang sebagai observer yaitu Timor Leste.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Plt Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Sugeng Sumbarjo dengan wakil ketua delegasi Deputi Perizinan dan Inspeksi, Zainal Arifin.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.