Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua kepribadian umum manusia, yakni introvert dan ekstrovert. Orang-orang yang berkepribadian introvert cenderung kewalahan oleh stimulasi yang datang. Mereka lebih memperhatikan urusan detail sehingga aktivitas otak yang terekam terlihat meningkat ketika sedang memproses informasi visual. Temuan ini terungkap dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Frontiers in Human Neuroscience.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Yu Fu dan Richard Depue, neurobiolog di Cornell University, New York, mengadakan tes kepribadian kepada 70 orang mahasiswa. Mereka memberikan Ritalin kepada beberapa partisipan. Ritalin adalah stimulan yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif. Dalam penelitian ini, Ritalin digunakan untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin yang biasanya memainkan peran motivasi dan penghargaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ilustrasi gadis introvert. Shutterstock
Bagaimana dengan orang-orang yang berkepribadian ekstrovert? Para peneliti menemukan bahwa kepribadian terbuka lebih memilih kepuasan sesegera mungkin dan lebih berfokus pada wajah. Ketergesa-gesaan terhadap lingkungan yang dihadapi ini terlihat dari reaksi kimia otaknya.
Dari riset tersebut terlihat bahwa seseorang dengan kepribadian ekstrovert dan introvert ternyata berbeda jauh tentang bagaimana otak mereka memproses pengalaman berharga. Temuan ini tampaknya bisa menjelaskan mengapa kepribadian ekstrovert sangat bersemangat dalam segala hal yang hiruk-pikuk. Sebaliknya, kepribadian tertutup cenderung lebih suka menikmati secangkir teh di rumah.
Penggunaan ritalin dalam penelitian ini untuk meningkatkan perhatian dan merangsang pelepasan dopamin dari responden. Pada saat yang sama, para peserta menonton video di lingkungan laboratorium. Setelah itu, tim peneliti menguji seberapa kuat partisipan menghubungkan video dan lingkungan sekitar dengan kinerja dopamin dari obat ritalin itu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek ritalin yang bekerja pada sistem dopamin tidak diterjemahkan sebagai reward atau motivasi untuk orang yang berkepribadian introvert. Ini menunjukkan bahwa seseorang dengan kepribadian tersebut memiliki perbedaan mendasar pada seberapa kuat mereka memproses reward dari lingkungan mereka.
Ilustrasi pria introvert di dalam pesta. shutterstock.com
Simak artikel menarik lainnya tentang kepribadian introvert dan ekstrovert hanya di kanal Tekno Tempo.co.
LIVE SCIENCE | FRONTIERS IN HUMAN NEUROSCIENCE