Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Apa yang Menyebabkan Kapal Selama Bisa Terapung di Laut?

Tak hanya berjalan di dalam air, ternyata kapal selam dapat terapung di atas permukaan air dengan memanfaatkan bobotnya.

6 Oktober 2022 | 16.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam lautan, kapal selam biasanya berjalan dengan tenggelam di tengah-tengah kedalaman laut. Namun, terkadang kapal selam akan naik ke permukaan dan berjalan mengapung di atas permukaan laut. Lantas, bagaimana kapal selam dapat mengapung di atas permukaan laut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip publikasi berjudul Analisa Stabilitas dan Equilibrium Kapal Selam Midget 150 Untuk Perairan Indonesia yang dikutip dari laman ejournal3.undip.ac.id, secara sederhana prinsip kapal selam ketika terapung adalah dengan memanfaatkan massa jenis total kapal selam yang lebih kecil daripada air laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di dalamnya, setiap kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara yang terletak di antara lambung kapal bagian dalam dan luar. Tangki ini berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam.

Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam akan lebih besar. Sebaliknya, ketika air laut dipompa keluar dari tangki pemberat, maka massa jenis total kapal selam menjadi lebih kecil.

Selain itu, terapungnya kapal selam di permukaan laut juga dipengaruhi oleh stabilitas kapal. Publikasi berjudul Analisa Stabilitas dan Equilibrium Kapal Selam Midget 150 Untuk Perairan Indonesia menjabarkan bahwa stabilitas adalah kemampuan dari suatu benda yang melayang atau mengapung dan dimiringkan untuk kembali berkedudukan tegak.

Terapungnya kapal selam juga tidak dapat dilepaskan dari adanya Hukum Archimedes. Hukum Archimedes mengungkapkan korelasi antara gaya berat dan gaya apung pada suatu benda apabila dimasukkan ke dalam sebuah larutan. Dampaknya, benda yang ada di dalam sebuah larutan akan memiliki massa berat yang lebih ringan dibandingkan di daratan.

Bunyi Hukum Archimedes yakni “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.

Di dalam Hukum Archimedes, terdapat tiga kondisi berada ketika di dalam larutan, yakni:

1. Tenggelam

Kondisi ini terjadi ketika massa jenis larutan lebih kecil daripada massa jenis total benda yang ada di dalamnya.

2. Melayang

Keadaan ini terjadi saat massa jenis larutan sama dengan massa jenis total benda.

3. Terapung

Kondisi terapung terjadi ketika massa jenis larutan lebih besar daripada massa jenis total benda yang ada di dalamnya.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus