Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam lautan, kapal selam biasanya berjalan dengan tenggelam di tengah-tengah kedalaman laut. Namun, terkadang kapal selam akan naik ke permukaan dan berjalan mengapung di atas permukaan laut. Lantas, bagaimana kapal selam dapat mengapung di atas permukaan laut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip publikasi berjudul Analisa Stabilitas dan Equilibrium Kapal Selam Midget 150 Untuk Perairan Indonesia yang dikutip dari laman ejournal3.undip.ac.id, secara sederhana prinsip kapal selam ketika terapung adalah dengan memanfaatkan massa jenis total kapal selam yang lebih kecil daripada air laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di dalamnya, setiap kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara yang terletak di antara lambung kapal bagian dalam dan luar. Tangki ini berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam.
Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam akan lebih besar. Sebaliknya, ketika air laut dipompa keluar dari tangki pemberat, maka massa jenis total kapal selam menjadi lebih kecil.
Selain itu, terapungnya kapal selam di permukaan laut juga dipengaruhi oleh stabilitas kapal. Publikasi berjudul Analisa Stabilitas dan Equilibrium Kapal Selam Midget 150 Untuk Perairan Indonesia menjabarkan bahwa stabilitas adalah kemampuan dari suatu benda yang melayang atau mengapung dan dimiringkan untuk kembali berkedudukan tegak.
Terapungnya kapal selam juga tidak dapat dilepaskan dari adanya Hukum Archimedes. Hukum Archimedes mengungkapkan korelasi antara gaya berat dan gaya apung pada suatu benda apabila dimasukkan ke dalam sebuah larutan. Dampaknya, benda yang ada di dalam sebuah larutan akan memiliki massa berat yang lebih ringan dibandingkan di daratan.
Bunyi Hukum Archimedes yakni “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.
Di dalam Hukum Archimedes, terdapat tiga kondisi berada ketika di dalam larutan, yakni:
1. Tenggelam
Kondisi ini terjadi ketika massa jenis larutan lebih kecil daripada massa jenis total benda yang ada di dalamnya.
2. Melayang
Keadaan ini terjadi saat massa jenis larutan sama dengan massa jenis total benda.
3. Terapung
Kondisi terapung terjadi ketika massa jenis larutan lebih besar daripada massa jenis total benda yang ada di dalamnya.
MUHAMMAD SYAIFULLOH