Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 30 November, Indonesia memperingati Hari Keamanan Komputer Nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan data dan sistem informasi di dunia digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penetapan hari ini dimaksudkan untuk memberikan pengakuan atas pentingnya keamanan siber dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kilas Balik Penetapannya
Pada tahun 1980-an, komputer mulai menjadi alat yang esensial dalam dunia bisnis, serta di sektor pemerintahan. Organisasi dan instansi mulai mengandalkan komputer untuk menyimpan dan mengelola data penting, yang membuat informasi menjadi lebih mudah diakses dan diproses. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, ancaman terhadap keamanan data juga semakin besar.
Saat itu, banyak individu atau kelompok yang mulai mengeksploitasi kelemahan sistem komputer untuk meretas informasi pribadi atau organisasi tanpa izin. Keamanan data yang awalnya kurang mendapat perhatian menjadi semakin vital seiring dengan bertambahnya jumlah serangan peretasan atau hacking.
Tujuan dari peringatan Hari Keamanan Komputer Nasional ini adalah untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengamankan data pribadi dan informasi penting lainnya dalam dunia digital. Keamanan komputer bukan hanya tugas perusahaan atau instansi pemerintahan, tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap individu yang menggunakan teknologi.
Penetapannya pada 30 November merujuk pada harapan agar perhatian terhadap isu ini tetap tinggi di masa liburan, mengingat periode liburan yang sering kali diwarnai dengan lonjakan aktivitas digital, seperti belanja online atau transaksi keuangan melalui internet.
Keamanan Komputer
Keamanan komputer telah berkembang seiring berjalannya waktu, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi dan penggunaan internet. Sebelumnya, fokus utama dalam keamanan komputer lebih terarah pada perlindungan fisik perangkat keras, seperti mencegah pencurian atau kerusakan alat dan informasi yang tersimpan di dalamnya. Banyak organisasi yang menerapkan prosedur ketat untuk melindungi akses ke ruang server guna menjaga sistem mereka tetap aman.
Namun, dengan adanya kemajuan teknologi seperti jaringan komputer yang luas dan akses jarak jauh, perlindungan fisik tidak lagi menjadi satu-satunya cara untuk mengukur tingkat keamanan komputer.
Perlindungan sekarang meluas pada pengamanan data dan informasi yang disimpan dalam sistem komputer, yang sering kali memiliki nilai lebih besar dibandingkan perangkat keras itu sendiri. Keamanan komputer kini mencakup perlindungan terhadap informasi yang ada dalam sistem, baik dari ancaman eksternal maupun internal, seperti kebocoran data akibat kelalaian atau kesalahan manusia.
Dikutip dari Mti.binus.ac.id, salah satu konsep penting dalam keamanan informasi adalah CIA Triad, yang terdiri dari tiga komponen utama: Kerahasiaan (Confidentiality), Integritas (Integrity), dan Ketersediaan (Availability).
Kerahasiaan melibatkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa informasi sensitif hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Integritas berfokus pada menjaga keakuratan dan konsistensi data sepanjang siklus hidupnya, mencegah perubahan yang tidak sah. Sementara itu, ketersediaan berarti bahwa data dan sistem harus dapat diakses dan dipulihkan dengan cepat setelah terjadinya gangguan.
Keamanan komputer tidak hanya melindungi sistem dari ancaman eksternal, tetapi juga mengatasi potensi risiko yang datang dari dalam, seperti kesalahan dalam manajemen data atau kebocoran informasi karena kelalaian. Oleh karena itu, keamanan komputer menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, dan informasi dalam sistem tetap aman dan dapat diandalkan.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I HERZANINDYA MAULIANTI
Pilihan Editor: Cara Virus Ransomware Menyerang Pusat Data Nasional