Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi antena berguna untuk penyeimbang antara sistem pemancar ke penerima. Seiring waktu berjalan antena telah mengalami perkembangan menjadi makin modern. Mengutip Britannica, cikal bakal teknologi gelombang diusulkan fisikawan Jerman Heinrich Hertz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 1880-an, ia melakukan percobaan tersistem untuk menguji teori fisikawan Skotlandia James Clerk Maxwell. Teori itu menjelaskan, cahaya tampak hanya salah satu tingkatan yang lebih besar dari efek elektromagnetik yang bisa melewati udara dalam rangkaian gelombang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hertz mencoba membangun pemancar berbahan pelat logam batang persegi. Setiap batangnya terhubung dengan bola logam berjarak dekat. Kumparan induksi yang terhubung, kemudian menghasilkan arus gerak berulang di batang. Penerimaan gelombang di titik yang jauh ditunjukkan oleh percikan yang melompat melintasi celah dalam lingkaran kawat.
Penemuan produk antena
Pada 1926, ahli listrik Hidetsugu Yagi, menulis artikel ilmiah berbahasa Inggris yang memperkenalkan produk antena rancanangan rekannya Shintaro Uda. Saat itu antena pertama di dunia diakui secara internasional.
Antena ini bekerja melalui satu elemen yang berfungsi sebagai umpan sementara. Sedangkan elemen tambahan lainnya untuk mengisap. Tujuan dari elemen pengisap itu cara memodifikasi pola radiasi gelombang radio yang dipancarkan elemen yang digerakkan. Selanjutnya mengarahkannya dalam sinar ke satu arah.
Mengutip DBpedia, antena menggabungkan struktur sederhana dengan kinerja tinggi. Antena itu dinamakan Yagi-Uda. Kebanyakan antena penerima gelombang sangat pendek. Antena TV, menggunakan struktur ini. Versi modern dari antena ini digunakan pada pita frekuensi tinggi (HF), frekuensi sangat tinggi (VHF), dan frekuensi ultra tinggi (UHF).
Insinyur listrik Wilmer Lanier Barrow mengembangkan penemuannya tentang pandu gelombang pada 1936. Ia baru bisa membuat antena modern pertama pada 1938. Merujuk laman JEM Engineering, antena memberikan kemudahan karena menampilkan konstruksi yang cenderung sederhana. Dari antena tanduk berlanjut ke parabola.
Antena itu mampu mengomunikasikan salah satunya membawa sinyal telepon dan televisi. Antena juga berguna dalam komunikasi pesawat ruang angkasa selama beberapa dekade.
Pada 1970, perkembangan baru antena mikrosktrip. Penggunaan antena ini sering dikhususkan untuk aplikasi pesawat, satelit, rudal, radio seluler. Keunggulan dari antena mikrostrip ialah harganya yang murah untuk diproduksi dan mudah dipasang.
Rentang sepuluh tahun kemudian ada antena Planar Inverted-F atau PIFA. Antena ini komponen umum dalam perangkat genggam. Namanya diambil dari bentuknya, yang menyerupai huruf F terbalik.
Baca: Mencari Siaran Digital di Televisi (yang Sudah) Digital: Fakta soal Antena dan Kualitas Sinyal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.