Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Asal-usul Perkembangan Teknologi Kompor Listrik

Kompor listrik menggunakan pemanas dari kumparan

27 September 2022 | 10.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kompor listrik 2 tungku. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ramai diperbincangkan soal program pemerintah terkait peralihan kompor gas ke kompor listrik. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan, kompor yang menggunakan tenaga listrik sebagai pembangkit panas.

Asal-usul kompor listrik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip publikasi Perkembangan Teknologi Kebutuhan Manusia (Kompor), pada 20 September 1859, George B. Simpson di Washington DC, Amerika Serikat mematenkan kompor listrik yang menggunakan pemanas dari kumparan.

Seiring waktu, pada 1970 muncul ide menggantikan kumparan kawat dengan glass-ceramic, sehingga kompor muktahir tak berbau, berasap, dan ringkas. Di kumparan itu diberi benda yang bersifat konduktor bisa menghantar arus listrik dan panas.

Benda yang dipakai umumnya logam. Bila kumparan kawat itu mengalir listrik, maka logam akan terpengaruhi muncul daya panas. Kemajuan teknologi membawa pengaruh besar perkembangan alat ini. Saat ini jika mengunjungi toko alat rumah tangga mungkin akan menemukan jenis kompor listrik baru yang memanfaatkan teknologi micro controller chip, bukan lagi kumparan kawat konduktor seperti yang ditemukan Thomas Ahern pada 1892. 

Micro controller chip merupakan hasil adaptasi dari teknologi elektromagnetik di Jerman. Micro controller chip menghasilkan listrik lebih efektif daripada kumparan kawat. Selain menggunakan chip, alat masak modern ini juga menggunakan panel keramik di atasnya.  Adapun fungsi dari panel keramik untuk menahan suhu panas. Contohnya, panas hanya tertahan di dasar panci, tapi makanan bisa tetap matang.

Kelebihan dan kekurangan kompor listrik

Kelebihan kompor listrik antara lain mudah digunakan dan disimpan juga gampang dibawa karena ringan. Kompor listrik dilengkapi alat pengatur suhu.

Kendati begitu, kompor listrik juga memiliki kekurangan, yakni menggunakan daya watt yang cukup besar. Itu bisa berakibat fatal jika bagian besi pemanas tersentuh kulit manusia. Kompor listrik tak bisa digunakan untuk wajan cembung beralas bundar.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus