Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mahasiswa UMM Bikin Kompor Surya untuk Keadaan Bencana

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi kompor surya yang bisa digunakan dalam keadaan darurat.

16 Februari 2023 | 13.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
18 Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Menciptakan Kompor Surya. (Foto: Istimewa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi kompor surya yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Adapun kompor inovasi ini dikembangkan dalam rentang waktu empat bulan oleh 18 mahasiswa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hibatullah Al-Mubarok, perwakilan dari tim menjelaskan bahwa ide kompor ini muncul dari diskusi panjang kelompoknya bersama dosen, yakni Muhammad Lukman. Dari situ, mereka perlahan membuat prototipe hingga akhirnya menjadi kompor surya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun cara kerja kompor itu memanfaatkan pantulan cahaya matahari yang dipusatkan dalam satu titik dengan menggunakan prinsip dna alat. Dalam titik itulah energi panas dikumpulkan dan siap digunakan untuk memasak. 

“Kompor surya adalah tekonologi yang memanfaatkan energi matahari dalam memasak pada pagi hari hingga siang hari,” katanya dilansir dari laman UMM pada Kamis, 16 Februari 2023. 

Barok, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kompor ini sangat cocok dalam keadaan darurat, seperti misalnya saat bencana melanda. Menurut dia, kompor ini dapat menjadi solusi di kondisi bencana gempa bumi Turki. Apalagi mengingat susahnya mencari gas atau bahan bakar untuk memasak. Maka, kata dia, memanfaatkan energi alam yakni matahari dapat menjadi jalan keluar. 

Dia mengatakan keunggulan lain produk ini adalah penggunaannya yang ramah lingkungan. Berbeda dengan energi gas dan fosil yang secara jangka panjang dapat membahayakan lingkungan.

“Saya rasa kompor surya ini sangat cocok digunakan di masa bencana. Baik itu banjir, tsunami, longsor atau bahkan gempa di Turki," ujarnya.

Dengan satu alat, kata dia, problem memasak sudah bisa  diatasi dan mampu memberikan makanan yang cukup. "Semoga ada relawan yang mau memanfaatkannya untuk dibawa ke lokasi-lokasi bencana, termasuk lokasi gempa Turki,” katanya.

Mahasiswa asli Tuban ini berharap kompor ini bisa terus dikembangkan. Salah satunya yakni bentuk yang harus dimodifikasi dan diubah menjadi lebih minimalis. Untuk saat ini, bentuk kompor ini masih tergolong bongsor dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. Jika nantinya ada pengembangan bentuk, ia rasa kompor surya buatan mahasiswa UMM bisa digunakan masyarakat luas.

Pun dengan tingkat panas yang bisa ditingkatkan lagi sehingga proses memasak bisa lebih mudah dan cepat. “Minimalis dan mampu mengumpulkan panas lebih banyak menjadi tujuan kami selanjutnya. Semoga akan muncul banyak ide yang bisa kami implementasikan di alat ini,” katanya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus