Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Asal-usul Sandal Jepit, Benarkah dari Jepang?

Sandal jepit diketahui sudah ada sejak zaman Mesir kuno. Namun pada pertengahan abad ke-19, orang Jepang membuat sandal jepit dari jerami.

17 Juli 2023 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sandal jepit (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan sandal jepit sebagai alas kaki telah ada sejak ribuan tahun silam. Dibuktikan dengan penemuan gambar sandal pada lukisan dinding di wilayah Mesir Kuno yang terdeteksi telah ada sejak tahun 4000 SM. Sandal jepit yang dikenal masyarakat sekarang ini berbahan dasar karet maupun karet sintetis dengan tali sandal berbentuk huruf “v”, tanpa ada penutup di bagian depan dan umumnya tidak memiliki hak di bagian bawah. Sandal jepit pertama kali dikenalkan oleh tentara Amerika Serikat pada Perang Dunia II tahun 1940 yang dibawanya dari Jepang. Lalu bagaimana sandal jepit bisa dikenal dari Jepang? Simak berikut ini.

Dikenal dengan nama zori

Pada akhir periode Edo sekitar pertengahan abad ke-19 dan awal periode Showa yakni awal abad ke-20, sebuah kota di Jepang, Sagae, menjadi area produksi sandal Jepang atau yang lebih dikenal dengan sandal jepit. Bernama asli zori yang berarti “sandal jepang” menandai awal mula dibuatnya sandal jepit.

Awal mulanya, Kota Sagae dan Kota Kahoku menjadi area produksi beras berkualitas tinggi, karena di dalamnya terdapat Sungai Sagae, anak sungai dari Sungai Mogami yang merupakan sungai induk Yamagata. Produksi zori di wilayah ini menggunakan jerami dari tanaman padi yang dipanen masyarakat. Pembuatan tersebut dimulai pada akhir periode Edo atau sekitar pertengahan abad ke-19 ketika Goro-emon, generasi ke-8 pemilik Keluarga Tamiya, mulai mengajari petani cara membuat zori sebagai pekerjaan sampingan sekaligus bisnis selama musim dingin. Pada tahun 1887 hampir semua petani di wilayah ini sudah mahir membuat zori dan wilayah tersebut menjadi area produksi sandal jepit terbesar di Jepang pada awal periode Showa (awal abad ke-20).

Karakteristik sandal jepang (zori)

Sandal jepang atau zori menjadi satu-satunya alas kaki yang dibuat dari rajutan tangan asli di Jepang menggunakan jerami beras dari Toyokuni yang hampir punah di Jepang. Saat ini, hanya ada 5 orang yang bisa merajut sandal di Kota Sagae. Sandal jepit tersebut diproduksi dan dijual oleh Karube-Zori. Menariknya, belakangan ini Toyokuni yang dikatakan hampir punah telah dibudidayakan dan digunakan untuk memproduksi sandal. Kota Sagae menjadi satu-satunya tempat di Jepang di mana sandal tradisional diproduksi langsung dengan tangan. Sandal jenis ini populer di kalangan orang-orang yang menghargai barang asli maupun berniat mengoleksinya. Biasanya sandal Jepang atau zori tersebut digunakan seorang profesional yang terlibat dalam pembuatan program televisi atau film yang mengangkat cerita-cerita sejarah.

Zori di masa sekarang

Alas kaki tradisional asli Jepang atau zori hampir tidak pernah dipakai lagi oleh masyarakatnya seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Di tengah gempuran produk sandal yang semakin bervariasi bahan dan bentuknya, zori tidak lagi sepopuler dulu dan hanya dipakai Ketika seseorang memakai kimono. 

Selain zori, terdapat pula waraji dan geta sebagai sandal tradisional dari Jepang. Geta dan zori sama-sama memiliki tali sandal atau yang biasa disebut hanao maupun thong dengan warna hitam untuk laki-laki dan warna merah untuk wanita. Berbeda dengan zori, geta berbentuk seperti sandal bakiak terbuat dari kayu dan biasanya dipakai dengan yukata di acara informal.  Zori pada masa sekarang dikenal sebagai sandal yang terbuat dari jerami padi atau kayu yang dipernis dan hanya dikenakan dengan kimono untuk acara formal. Sandal tersebut akan dilengkapi dengan bagian permukaannya dilapisi kulit, kain, atau vinyl.

Pilihan Editor: Puan Maharani: PDIP dan PKB Sama-sama Partai Wong Sandal Jepit 

 

 

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus