Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen obat asal Inggris AstraZeneca telah mulai menguji campuran obat berbasis antibodi untuk pencegahan dan pengobatan pasien virus corona Covid-19. Pengujian ini menambah kemajuan mengenai kemungkinan solusi medis untuk penyakit yang disebabkan oleh virus baru yang diketahui muncul sejak Desember 2019 itu.
AstraZeneca sudah menjadi salah satu pemain terkemuka dalam perlombaan global untuk mengembangkan vaksin yang sukses. Penelitian tersebut akan mengevaluasi apakah obat dengan nama AZD7442, kombinasi dari dua antibodi monoklonal (mAbs), aman dan dapat ditoleransi hingga 48 peserta sehat antara usia 18 dan 55 tahun.
Jika uji coba tahap awal yang berbasis di Inggris, yang telah memberi dosis pada pesertanya menunjukkan AZD7442 aman, AstraZeneca akan melanjutkan untuk mengujinya pada tahap pertengahan sampai akhir hingga menjadi pengobatan pencegahan untuk Covid-19, demikian dilaporkan Reuters, Selasa, 25 Agustus 2020.
Pengembangan mAbs untuk menargetkan virus menggunakan pendekatan yang sudah diuji oleh Regeneron, ELi Lilly, Roche dan Molecular Partners, telah didukung oleh ilmuwan terkemuka. mAbs meniru antibodi alami yang dihasilkan dalam tubuh untuk melawan infeksi dan bisa disintesis di laboratorium untuk mengobati penyakit pada pasien, termasuk pengobatan untuk beberapa jenis kanker.
Pakar penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci menyebut mereka memiliki taruhan yang hampir pasti untuk melawan Covid-19. AstraZeneca pada bulan Juni menerima US$ 23,7 juta dana dari lembaga pemerintah Amerika untuk memajukan pengembangan perawatan berbasis antibodi Covid-19.
Wakil presiden eksekutif Litbang biofarmasi Astra Mene Pangalos menerangkan, kombinasi antibodi ini, digabungkan dengan teknologi perpanjangan waktu paruh miliknya. "Ini memiliki potensi untuk meningkatkan keefektifan dan ketahanan penggunaan selain mengurangi kemungkinan resistensi virus," kata dia.
Meskipun vaksin merupakan jantung dari perjuangan jangka panjang melawan pandemi, pengobatan alternatif juga sedang dikembangkan. Bahkan Amerika pada Minggu, 23 Agustus 2020, mengesahkan penggunaan plasma pasien Covid-19 yang telah pulih untuk merawat mereka yang sakit.
Financial Times melaporkan pada akhir pekan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump sedang mempertimbangkan persetujuan jalur cepat dari vaksin Covid-19 AstraZeneca sebelum pemilihan November.
REUTERS | FINANCIAL TOMES
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini