Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Depok - Universitas Indonesia dan Hubei University of Chinese Medicine (HBUCM) memperkuat kolaborasi akademik dan riset pengembangan ilmu pengobatan tradisional yang berbasis ilmiah. Bagi UI, kolaborasi ini potensial memperkuat posisi dalam pengembangan ilmu kesehatan berbasis kearifan lokal dan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami melihat peluang besar untuk saling berbagi pengetahuan dan metode antara pengobatan tradisional Indonesia dengan pengobatan tradisional Tiongkok yang sudah berkembang secara sistematis di HBUCM,” ujar Rektor UI Heri Hermansyah di Kampus UI Depok, Senin 14 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Heri memperkenalkan lanskap akademik dan komitmen UI terhadap kemitraan global. Selain juga menekankan kepentingan bersama HBUCM dalam memajukan pengobatan tradisional.
Selain itu, kedua belah pihak juga mendiskusikan pengembangan mata kuliah pengobatan tradisional Cina untuk melengkapi kurikulum Program Studi Fisioterapi di Vokasi UI, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta riset bersama di bidang terapi komplementer dan pengobatan berbasis herbal.
Presiden HBUCM Chen Gang memperkenalkan peran penting Provinsi Hubei dalam sejarah pengobatan tradisional Cina. "Kami percaya kerja sama dengan UI sebagai universitas terbaik di Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pengobatan tradisional dan mempererat hubungan antarmasyarakat kedua negara,” katanya.
Kolaborasi UI dengan Kampus Jerman
Pada hari yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Mahmud Sudibandriyo mewakili UI memperluas kemitraan strategis dengan Universität Duisburg-Essen (UDE), Jerman. Kerja sama yang ini berfokus pada penguatan riset interdisipliner di bidang transisi energi, rekayasa material, kecerdasan buatan, kendaraan listrik, kota cerdas, serta bioengineering.
Menurut Mahmud, kerja sama UI dan UDE telah berlangsung sejak lama dan memberikan banyak manfaat, khususnya dalam pertukaran mahasiswa serta kolaborasi riset di bidang teknik elektro dan material. “Kini saatnya kita memperluasnya dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berdampak global,” ujarnya.
Mahmud menjelaskan bahwa Fakultas Teknik (FTUI) menawarkan berbagai ruang kolaborasi melalui pusat-pusat unggulan seperti Institute for Energy Studies, Institute for Urban Planning and Smart City, serta Advanced Vehicle Research Center. Kegiatan kolaboratif lainnya meliputi pelatihan non-gelar, program magang lintas negara, dan pemanfaatan fasilitas riset bersama.
Fakultas Teknik UDE merupakan salah satu pusat pendidikan teknik terbesar di Jerman. Fokus riset unggulan fakultas ini meliputi Tailored Materials, Human-Centered Cyber-Physical Systems, dan Energy & Resource Engineering.
Wakil Rektor UDE Karen Shire menyatakan kesiapan pihaknya untuk memperluas kemitraan kampusnya dengan UI. Menurutnya pula, kolaborasi dengan UI sangat penting bagi kami, tidak hanya sebagai kemitraan institusional, tetapi juga sebagai bagian dari jaringan akademik global kami di Asia. "Kami melihat banyak potensi untuk mengembangkan program bersama, riset lintas disiplin, dan mobilitas mahasiswa yang saling memperkaya,” katanya.