Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Astronom Temukan Galaksi Radio 100 Kali Ukuran Bima Sakti

Galaksi Alcyoneus ditemukan sekitar 3 miliar tahun cahaya dari Bumi

18 Februari 2022 | 17.30 WIB

Tampilan gabungan radio-inframerah dari Alcyoneus, sebuah galaksi radio dengan panjang sebenarnya yang diproyeksikan sebesar 5,0 megaparsec. (Martijn Oei dkk.)
Perbesar
Tampilan gabungan radio-inframerah dari Alcyoneus, sebuah galaksi radio dengan panjang sebenarnya yang diproyeksikan sebesar 5,0 megaparsec. (Martijn Oei dkk.)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom telah menemukan galaksi radio terbesar yang pernah ada, membentang setidaknya 16 juta tahun cahaya melalui luar angkasa, menurut sebuat penelitian yang dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Galaksi itu - dinamai Alcyoneus meniru nama putra Ouranos, dewa langit purba Yunani - ditemukan sekitar 3 miliar tahun cahaya dari Bumi dengan "keberuntungan", menurut pernyataan dari Universitas Leiden di Belanda, sebagaimana dikutip Space, 18 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Galaksi radio itu menampung lubang hitam supermasif di intinya. Saat materi jatuh ke dalam lubang hitam, ia melepaskan energi dalam bentuk dua pancaran radio dari sisi yang berlawanan dari pusat galaksi, yang juga dikenal sebagai inti galaksi aktif.

Menggunakan data dari jaringan teleskop radio Low-Frequency Array (LOFAR) yang berlokasi di seluruh Eropa, para peneliti mendeteksi dua gumpalan plasma besar yang dipancarkan dari lubang hitam supermasif yang tampaknya normal di pusat galaksi.

Berukuran panjang setidaknya 16 juta tahun cahaya, dua aliran jet ini membentang lebih dari seratus Bima Sakti untuk diameter, mewakili struktur galaksi terbesar yang diketahui, menurut pernyataan itu.

Materi yang diledakkan ke luar angkasa oleh dua aliran jet ini termasuk blok bangunan untuk pembentukan bintang baru. Bergerak hampir dengan kecepatan cahaya, bahan ini memanas dan larut menjadi plasma, yang bersinar dalam cahaya radio yang dapat dideteksi LOFAR.

Para astronom yang menggunakan teleskop radio sebelumnya tidak dapat mendeteksi Alcyoneus karena bulu-bulunya relatif redup. Para peneliti memproses ulang gambar galaksi yang ada, mengungkapkan pola baru yang halus yang mengingatkan tim akan struktur galaksi besar.

Sementara jet radio telah terdeteksi di banyak galaksi, termasuk Bima Sakti, para peneliti tidak yakin bagaimana Alcyoneus tumbuh menjadi begitu masif. Pada awalnya, mereka mengira itu mungkin karena lubang hitam yang biasanya besar, jumlah debu bintang yang sangat tinggi, atau aliran jet yang sangat kuat. Namun, fitur-fitur ini tampak relatif normal dibandingkan dengan galaksi radio lainnya, menurut pernyataan itu.

Alcyoneus mungkin menawarkan petunjuk baru tentang struktur alam semesta kita, juga dikenal sebagai jaring kosmik, yang diyakini menghubungkan semua galaksi. Jaringan kompleks ini terdiri dari filamen galaksi berkerumun, dipisahkan oleh rongga raksasa.

Media intergalaksi antar-galaksi mungkin memainkan peran dalam membentuk gumpalan plasma masif galaksi. Oleh karena itu, para peneliti berencana untuk menyelidiki lebih lanjut lingkungan Alcyoneus untuk melihat apakah ada sesuatu di sekitarnya yang dapat menjelaskan pertumbuhannya yang tidak biasa, menurut pernyataan itu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus