Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru. Sebanyak dua kru atau astronotnya telah melakukan extravehicular activity (EVA), atau disebut juga spacewalk, sementara mereka berada tinggi di atas Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spacewalk pada Kamis, 12 September 2024, atau hari ketiga dari rencana lima hari misi mereka itu, adalah spacewalk komersil pertama yang pernah dilakukan manusia dari Bumi. "SpaceX, Bumi menyimpan banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan, tapi dari atas sini dia kelihatan seperti dunia yang sempurna," kata komandan misi Polaris Dawn, Jareed Isaacman, saat aktivitas tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isaacman adalah miliuner Amerika Serikat yang mensponsori perjalanan misi astronot swasta itu. Dia menyembul ke luar dari lubang palka pesawat atau kapsul Crew Dragon Resilience dan melihat ke arah Bumi. Dia sebatas mengeluarkan lebih dari separo tubuhnya, tak sampai sepenuhnya ke luar dari pesawat dan berjalan-jalan di antara gravitasi nol.
SpaceX meluncurkan Isaacman dan tiga astronot lainnya (pilot Scott Poteet serta spesialis Sarah Gillis dan Anna Menon yang keduanya pekerja SpaceX) pada Selasa lalu, 10 September 2024. Peluncuran menumpang Roket Falcon 9 itu dilakukan dari Launch Complex-39A yang ada di Kennedy Space Center NASA. Landasan itu bersejarah karena menjadi lokasi peluncuran Roket Apollo 11 pada 1969 lalu yang membawa misi pertama manusia ke Bulan.
Selang 15 jam dari peluncurannya, para astronot Polaris Dawn membuat catatan pertama dalam sejarah antariksa ketika mereka mencapai ketinggian 870 mil atau 1.400,7 kilometer. Posisi itu lebih tinggi daripada misi luar angkasa berawak yang pernah ada sejak program Apollo setengah abad lalu. Polaris Dawn mematahkan rekor misi NASA lainnya, Gemini 11, yang pada 1966 lalu sampai ke orbit Bumi di ketinggian 853 mil (1.373 kilometer).
Keempat astronot misi Polaris Dawn mengunggah foto ke X menggunakan satelit internet Starlink milik SpaceX, 12 September 2024. Dok. Program Polaris via X
Misi Polaris Dawn tak berhenti di sana. Setelah membuat rekor altitude, pesawat luar angkasa Crew Dragon Resilience yang mereka kendarai turun hingga ke ketinggian maksimal 458 mil (737 kilometer). Pada ketinggian ini, pesawat di-depressurized, kemudian Isaacman dan Sarah Gillis bergantian memanjat ke luar dari lubang palka di moncong pesawat antariksa itu yang dibuka.
Isaacman muncul ke ruang hampa antariksa dengan mengeluarkan sebagian tubuhnya pada pukul 10.48 GMT, sedangkan Gillis pukul 11.04 dengan hampir seluruh tubuhnya berada di luar pesawat. Adapun proses untuk spacewalk itu sudah dilakukan sejak pukul 10.12 GMT, hampir empat jam terlambat dari yang dijadwalkan semula, dan berlangsung sekitar dua jam.
Sepanjang fase spacewalk itu, baik Isaacman maupun Gillis melakukan serangkaian gerakan tubuh untuk kepentingan cek spacesuit mobility. Para astronot itu memang mengenakan spacesuit desain SpaceX yang baru.
Kru Polaris Dawn di Kennedy Space Center, dari kiri ke kanan: Anna Menon sebagai spesialis misi, pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara Scott Kidd Poteet sebagai pilotnya, Jared Isaacman, CEO Shift4, sebagai komandan, dan teknisi SpaceX Sarah Gillis menyelesaikan gladi bersih penuh aktivitas hari peluncuran sebelum lepas landas pada Selasa 27 Agustus 2024. (SpaceX handout via EYEPRESS)
Lubang palka ditutup kembali pukul 11.14 GMT seiring SpaceX mulai repressurizing pesawat. Menurut SpaceX, keseluruhan spacewalk berlangsung 1 jam 46 menit.
"Whew! Smell that? Space," kata Isaacman setelah pesawat tertutup rapat kembali dan tekanan dipulihkan. "Nice job for everyone at SpaceX who made it possible," katanya seperti yang tertangkap dalam video yang disiarkan secara langsung.
Misi Polaris Dawn juga untuk menguji sistem komunikasi baru di antariksa yang menggunakan laser untuk terhubung dengan jaringan satelit Starlink milik SpaceX. Selain juga 36 eksperimen sains titipan 31 institusi. Mulai dari tes perangkat digital wearable yang mengumpulkan data biometrik, mitigasi mabuk penerbangan antariksa, dan kesehatan mata dalam lingkungan mikro-gravitasi.
SPACE