Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia internet of things (IoT) dan software-as-a-service (SaaS) dari Indonesia, McEasy, meluncurkan TrackVision, teknologi berbasis kecerdasan buatan atau AI untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas. Chief Product Officer McEasy, Grady Kusmulyadi, mengatakan alat yang dipasang di kendaraan ini memiliki kamera delapan titik, sehingga memberi keamanan ekstra bagi pengemudi, penumpang, dan muatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami harap teknologi ini membantu industri transportasi untuk mengurangi angka laka lantas secara signifikan,” ujarnya dalam peluncuran produk tersebut di Jakarta, pada Kamis, 19 September 2024, dilansir dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Entitas yang berdiri sejak 2017 itu sudah mempelajari bahwa kombinasi program keselamatan pengemudi dan sistem pemantauan di dalam kendaraan dapat memangkas potensi insiden kritis di jalanan hingga 59 persen. Sistem AI pada TrackVision, yaitu advanced driver monitoring system (ADAS) dan driver monitoring system (DMS), mampu mengidentifikasi benturan, kendaraan yang berpindah jalur, serta jarak teraman.
Teknologi pinter itu juga mendeteksi pengemudi yang mengantuk, tidak fokus, menelpon, merokok, tidak memakai sabuk pengaman, bahkan ketika ada muatan yang tidak resmi. Pengemudi akan diingatkan oleh suara AI.
Menurut Grady, notifikasi AI tidak hanya muncul dari kabin kendaraan. Ada juga pemberitahuan berupa surat elektonik maupun pesan WhatsApp kepada manajemen pengelola angkutan, demi kebutuhan evaluasi sang pengemudi.
Dia mengklaim TrackVision dapat membantu kinerja industri transportasi yang rentan terganggu kecelakaan. Alat ini juga sekaligus mendukung target zero accident, penghargaan untuk perusahaan yang dianggap berhasil menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), misalnya setelah dengan menihilkan angka kecelakaan pekerja.
Berkembang dari Surabaya, Jawa Timur, McEasy kini memperluas jangkauan layanannya kepada lebih dari 1.500 perusahaan logistik. Beberapa lembaga negara yang juga menjadi mitra McEasy adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pertanian, serta dinas perhubungan di beberapa wilayah.