Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan pencarian kata apokaliptik mendadak banyak ditelusuri artinya, karena dikaitkan dengan kemungkinan kasus kematian misterius keluarga di Perumahan Citra Garden Extension I, Kalideres, Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua RT Asiung mengatakan tidak mengetahui satu keluarga meninggal dalam rumah di Kalideres mengikuti aliran tertentu. Apalagi empat orang penghuni rumah itu terkenal sangat tertutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asiung tidak mengetahui kemungkinan keluarga itu menganut aliran kepercayaan tertentu. Misalnya, pun aktivitas peribadatan keagamaan juga tidak pernah terdengar dari luar. Polisi menduga satu keluarga meninggal itu karena lama tidak makan atau kelaparan.
Mengutip publikasi Simbol-Simbol dalam Daniel: Sebuah Upaya Penafsiran Sederhana, istilah apokaliptik berasal dari kata Yunani, yakni apokalupsis yang dalam Bahasa Inggris uncovering atau revelation. Fokus utama literatur apokaliptik penyingkapan yang tersembunyi, khususnya dalam kaitan dengan masa depan. Meskipun begitu, literatur apokaliptik tidak pernah dibuat untuk memberi ramalan masa depan.
Baca: Dokter Forensik RSCM Bicara Soal Kematian Satu Keluarga di Kalideres Diduga Karena Kelaparan
Pandangan tentang apokaliptik
Berbagai pandangan tentang apokaliptik berkaitan dengan agama-agama Abrahamik, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam.
1. Apokaliptik dalam Yahudi
Merujuk publikasi Jewish Apocalyptic Literature, apokaliptik merupakan ekspresi dari fase tertentu harapan Mesianik orang-orang Yahudi. Di dalam fase ini, mereka menghubungkannya berkenaan dengan kenabian atau profetisme dari periode awal sejarah Israel.
Mengutip The History Of The Study Of Apocalyptic, literatur milik bangsa Yahudi, atau lebih tepatnya Israel telah diatur di dalam Perjanjian Lama. Teks apokaliptik Bangsa Yahudi Israel mencatat, semua umat manusia dan semua ciptaan-Nya akan dibawa ke tangan penghakiman Tuhan.
2. Apokaliptik dalam Kristen
Merujuk publikasi Apokaliptik dan Pertanyaan Tentang Sejarah, di dalam Kristen dipercayai dua kekuatan yang saling berselisih, yakni kuasa setan dan Allah. Masing-masing dari kekuatan itu mempresentasikan diri dalam sejarah dibagi dalam dua pernyataan. Kristus sebagai manifestasi dari Allah dan antiKristus dari kuasa setan.
Pada saat hari penghakiman tiba, segala sesuatu akan terjadi sesuai yang telah ditetapkan Allah. Kehadiran Kristus yang telah tiba akhir segalanya, itulah waktu yang telah ditetapkan Allah.
3. Apokaliptik dalam Islam
Merujuk publikasi The Coming Final Battle? dalam laman Boston University, pemikirian apokaliptik dalam Islam memiliki keberagaman dan kompleksitas yang tinggi. Tapi sebagian besar narasinya mengandung beberapa elemen yang mudah dikenali oleh orang Kristen dan Yahudi.
Adapun salah satu contohnya, “Pada waktu yang belum ditentukan pada masa depan saat dunia akan berakhir, seorang tokoh Mesianik akan kembali ke Bumi. Tuhan akan menghakimi semua orang secara adil mengirimkan beberapa dari mereka ke surga dan neraka.”
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.