Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sragen - Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran telah melakukan konservasi dan identifikasi temuan fosil gading gajah oleh warga di Dukuh Ngebung, RT 4 RW 2, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BPSMP Sangiran, Iskandar Mulia Siregar, mengatakan temuan fosil gading gajah di sekitar wilayah Sangiran cukup sering terjadi dan banyak yang dilaporkan oleh warga. "Kami akan lakukan konservasi dan identifikasi untuk memastikan jenis dan umur dari fosil itu. Saat ini, fosil berada di laboratorium kami," kata Iskandar di Sragen, Kamis, 3 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan fosil gading gajah tersebut ditemukan oleh warga ketika menggali fondasi untuk membangun rumah, kemudian langsung dilaporkan ke BPSMP Sangiran untuk menindaklanjuti penyelamatan fosil.
"Warga menggali di pekarangannya mau membuat pondasi. Kemudian, mereka ketika melakukan penggalian membentur benda mencurigakan pada Selasa (1/8), sekitar pukul 17.00 WIB dan ketemu benda yang diduga fosil. Lantas lapor ke petugas Satpam Museum Ngebung," katanya.
Petugas kemudian melakukan verifikasi. Lantas dipastikan benda tersebut adalah fosil dan diputuskan harus diselamatkan. Tim BPSMP melakukan penggalian di lokasi penemuan itu. Fosil berbentuk gading gajah purba tersebut dengan ukuran panjang lebih dari dua meter.
Proses evakuasi berlangsung selama sehari. BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah. "Fosil gading gajah itu, untuk penyimpanan sementara diletakkan di storage atau gudang Museum Ngebung," katanya.
Menurut dia, sejak awal tahun ini sudah sekitar sembilan kali evakuasi fosil di kawasan tersebut. Dia menjelaskan sudah cukup banyak fosil gajah yang ditemukan di kawasan sekitar. "Kalau temuan terkait gajah sudah bukan langka, sudah umum. Untuk sembilan kali temuan itu, sebenarnya tidak hanya gajah, tetapi sebagian besar fosil gajah," ujarnya.
"Kami dari pemerintah mengapresiasi warga terkait penemuan fosil tersebut, sebagai bentuk dedikasi menjaga kelestarian kawasan purbakala. Pemerintah tetap memberikan apresiasi perihal temuan itu," tambahnya.
ANTARA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.