Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Bahasa dan Ekonomi Kreatif Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) merealisasikan kerja sama pilot project dengan Busan University of Foreign Studies (BUFS). Kerja sama dilakukan dalam bidang pertukaran mahasiswa dan budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BUFS merupakan universitas swasta yang terletak di Gemsaem-ro, 485 beon-gil, Geumjong-gu, Busan, Korea Selatan. Berdasarkan Asian University Rankings BUFS meraih peringkat 501-550.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman resmi UB, mahasiswa BUFS yang memiliki kesempatan untuk merasakan pertukaran pelajar adalah Cha Jihyeon. Dia merupakan mahasiswa jurusan Perdagangan Internasional angkatan 2019. Mahasiswi BUFS ini melakukan sit-in di beberapa mata kuliah di FIB, seperti Sosiolinguistik, Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Antropologi Seni, Pragmatik, dan Kreasi Tradisi Seni.
Cha Jihyeon yang datang pada Jumat, 4 November lalu di Indonesia ini mengikuti perkuliahan pada kelas-kelas tersebut. Dia mendapatkan pengalaman secara langsung mengenai bagaimana rasanya berkuliah di Indonesia seperti berinteraksi tatap muka dengan dosen serta mahasiswa FIB.
Mahasiswa BUFS ini akan mendapatkan kesempatan outing mengunjungi beberapa landmark penting di Malang dan sekitarnya seperti Museum Brawijaya, Museum Mpu Purwa, Candi Singosari, dan Gunung Bromo. Ia akan tinggal di Indonesia selama satu tahun dan akan mengikuti perkuliahan selama dua semester.
Cha Jihyeon juga akan menjadi asisten dalam kelas-kelas kursus Bahasa Korea. Hal ini agar ia mendapatkan pengalaman baru mengenai cara mengajar Bahasa Korea untuk non-native dan belajar berinteraksi dengan masyarakat umum. Sebab, peserta kursus tidak hanya berasal dari mahasiswa UB saja.
Staf IRO (International Relation Office) FIB Adhinova menuturkan sifat kerja sama bilateral ini bersifat resiprokal. "Jadi, mahasiswa FIB juga akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk bisa belajar secara langsung ke BUFS," ujarnya. Adapun syarat bagi mahasiswa FIB agar bisa mengikuti program ini adalah memiliki skor TOEFL Paper Based Test 500 dan bukti sertifikasi Bahasa Korea yaitu TOPIK minimal level 3.
Program dibuka dua kali dalam setahun, yaitu untuk spring semester yang pelaksanaannya dimulai Maret-Juni dengan pendaftaran maksimal Desember. Sedangkan untuk fall semester, pendaftaran sekitar Juni-Juli dengan waktu program mulai September hingga Desember.
Mahasiswa grantee akan dibebaskan dari tuition fee, namun tiket penerbangan dan biaya hidup serta asrama mahasiswa ditanggung pribadi. Mahasiswa akan mendapat credit transfer selama program berlangsung dan mata kuliah yang diambil adalah enam mata kuliah dengan satu mata kuliah wajib dari Jurusan Bahasa Indonesia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.