Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina akhirnya meluncurkan kapal induk Shandong, 17 Desember 2019, setelah beberapa bulan diuji coba. Presiden Xi Jinping sendiri yang meresmikannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan kapal induk pertama produksi dalam negeri sepenuhnya. Kapal induk Angkatan Laut Cina yang pertama, Liaoning, merupakan refurbhised dari kapal pengangkut pesawat tempur produksi Ukraina 1980-an.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina dikabarkan sedangkan menyiapkan dua sampai kapal induk lagi demi membentuk kekuatan penyeimbang Angkatan Laut AS di Pasifik.
Shandong bermarkas di Pangkalan Angkatan Laut Yulin, di Pulau Hainan.
Cina mulai pembangunan kapal induk ini pada November 2013, dan kapal besar itu masuk ke perairan April 2017. Kapal menjalani delapan kali uji coba mulai Mei 2018. Pada uji coba kesembilan dan terakhirnya, kapal itu melakukan pelayaran dari galangan angkatan laut Dalian, transit di Selat Taiwan, dan berhenti di Pulau Hainan.
Kapal induk pertama Cina, Liaoning, pada awalnya dibangun sebagai kapal induk untuk Uni Soviet. Proyek ini mangkrak setelah berakhirnya Perang Dingin, sehingga diambil oleh pengusaha Cina untuk menjadi kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat.
Angkatan Laut Cina menghabiskan beberapa tahun mempelajari dan kemudian meningkatkan kapal induk itu ke standar modern. Liaoning dianggap sebagai kapal induk untuk pelatihan bagi Angkatan Laut Cina, terutama bagi pilot dan awak kapal mengelola penerbangan dan pendaratan pesawat di atas kapal.
Shandong secara fisik mirip dengan Liaoning, dengan perbedaan nyata pada radar dan bentuk yang sedikit berbeda pada struktur dek. Menurut sumber militer Cina, kapal mampu menangani hingga 36 jet tempur, 12 lebih banyak dari Liaoning.
Menurut akun twitter @longnaval, Shandong bisa mengangkut 24 jet tempur J-15, 3 jet tempur J-15D EW, 6 helikopter ASW Z-18F, 4 helikopter Z-18Y,
2 Helikopter Z-18A VIP, 1 Helikopter Medis Z-8JH, dan 2 Helikopter Penyelamat Z-9S
Sebagai perbandingan, sayap udara kapal induk Angkatan Laut AS dilengkapi dengan 44 pesawat tempur Super Hornet 44 F / A-18E / F dan lima pesawat tempur EA-18G Growler electronic attack (EW). Kapal induk Angkatan Laut AS juga menampung hingga 19 helikopter, meskipun biasanya sepertiga dari mereka dikerahkan ke kapal penjelajah pengawal dan perusak.
Kelebihan Nimitz atau kapal induk kelas Ford yang tidak dimiliki Shandong adalah pesawat peringatan dini udara E-2D Hawkeye. Sebuah pesawat turboprop dengan awak lima orang dan sistem radar canggih, E-2D yang dapat memindai ancaman musuh di udara dan di laut sejauh ratusan mil ke segala arah. Setelah mengidentifikasi serangan musuh, Hawkeye bisa memerintahkan peluncuran jet tempur atau rudal dari kapal lain di gugus tugas untuk mencegat ancaman.
E-2D juga bertindak sebagai platform komando dan kontrol terbang, mengoordinasikan misi tempur sayap udara terhadap target udara atau darat. E-2D Hawkeye memungkinkan sayap udara pembawa untuk mengoperasikan lebih banyak misi secara lebih efisien, memperluas pertempuran udara ke jarak yang aman jauh dari kapal induk yang sebenarnya.
Shandong dan Liaoning tidak memiliki kemampuan taktis ini. Kedua kapal induk ini menggunakan jalur pacu yang dibangun di haluan, bukan pelontar pesawat untuk membantu melontarkan pesawat jet ke udara. Landasan pacu membatasi pesawat jet dalam kapasitas bahan bakar dan beban senjata. Mereka juga tidak memiliki kekuatan untuk menerbangkan pesawat turboprop ke udara, mengesampingkan pesawat seperti E-2D — untuk saat ini.
Kapal induk USS Gerald R. Ford memerlukan kabel listrik sepanjang 10 juta kaki atau 3.048 km dan serat optik sepanjang 4 juta kaki atau 1.219 km. Bebeda dengan kapal induk kelas pendahulunya, USS Gerald Ford akan menggunakan tenaga listrik menggantikan bertenaga uap., sebuah terobosan untuk pembangunan kapal induk di mas depan. Ridge Leoni/U.S. Navy via AP
Tapi Cina sudah membangun kapal induk ketiga, yang sekarang dikenal sebagai Tipe 003. Kapal induk ketiga akan menyempurnakan dua kapal pertama, terutama dalam menggunakan katapel peluncur pesawat elektromagnetik yang dipelopori kapal induk Amerika Serikat Gerald R. Ford.
Angkatan Laut Cina juga dilaporkan mengembangkan pesawat sejenis E-2D untuk memanfaatkan pelontar dan memberi operator peringatan dini serangan musuh, serta kemampuan komando dan kontrol.
Cina berambisi memiliki enam kapal induk. Alasannya, pada masa damai dua kapal untuk patroli, dua lagi menjalani perawatan dan pembaruan, serta dua lainnya siaga. Dalam masa genting, empat kapal induk beroperasi, dan dua lainnya masuk dok.
Namun jumlah ini tak sebanding dengan kekuatan AS, yang memiliki 20 kapal induk dengan separuh di antaranya sudah menggunakan teknologi pelontar pesawat.
POPULAR MECHANICS | NASIONAL INTEREST