Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inggris telah menyetujui pengobatan Covid-19 di dalam negerinya menggunakan antibodi buatan, Ronapreve, per Jumat 20 Agustus 2021. Ini adalah yang pertama untuk terapi antibodi monoklonal, atau jenis obat ketiga secara keseluruhan setelah yang pertama adalah obat jenis steroid dexamethasone dan yang kedua obat arthritis tocilizumab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Badan Regulasi Produk Obat dan Layanan Kesehatan Inggris, Renopreve diperuntukkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala penyakit infeksi yang akut. Berdasarkan uji klinisnya, obat jenis ini juga diizinkan digunakan untuk mengurangi kemungkinan pasien harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kesehatan Inggris, Sjid Javid, mengungkap harapannya obat tersebut bisa segera dibagikan kepada para pasien yang membutuhkan. “Pengobatan ini menjadi tambahan penting untuk kita bisa menghadang Covid-19,” katanya sambil menambahkan bahwa obat-obatan yang telah diizinkan digunakan luas bukanlah pengganti vaksinasi.
Izin penggunaan darurat untuk Ronapreve diberikan di antara angka kasus aktif Covid-19 (jumlah kasus pasiennya yang dirawat di rumah sakit) di Inggris yang tetap tinggi sepanjang lima bulan terakhir. Angkanya pada pekan ini bahkan tercatat yang tertinggi yakni lebih dari 6.100 kasus.
Badan Regulasi Obat Inggris menyebut tingginya kasus aktif karena virus Covid-19 varian Delta, "Dan sebanyak dua per tiga dari jumlah kasus aktif itu berasal dari mereka yang belum mendapatkan vaksinasi."
Ronapreve dikembangkan bersama perusahaan farmasi Regeneron dan Roche. Di Amerika Serikat, obat ini dikenal sebagai REGN-Cov2. Antibodi buatan ini pula yang di antaranya diberikan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump tahun lalu, saat yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19 dan sempat dirawat di rumah sakit.
Diuji sebelum ada vaksin dan berkembangnya varian-varian baru SARS-CoV-2, obat ini diberikan lewat injeksi ataupun infus. Antibodi artifisial ini bekerja di organ sistem respirasi, di mana zat aktifnya akan mencari dan mengikatkan diri kepada virus penyebab Covid-19 tersebut dan membuatnya tak bisa menginfeksi sel-sel.
“Obat ini terbuat dari antibodi monoklonal, protein produksi laboratorium yang didesain agar berperilaku layaknya antibodi alami yang ditemukan dalam sistem imun tubuh,” bunyi keterangan badan regulasi itu.
Secara keseluruhan, Ronapreve atau REGN-Cov2 telah mengantongi izin penggunaan darurat sebagai obat Covid-19 di lebih dari 20 negara. Khusus di Amerika Serikat, obat sejenis yang juga telah diizinkan digunakan luas adalah produksi Eli Lilly. Peruntukannya untuk para pasien dengan gejala yang tak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Satu lagi jenis obat yang sama sedang dalam uji klinis, yang yang diracik AstraZeneca. Efektivitasnya dalam mengurangi risiko gejala Covid-19 sejauh ini dilaporkan sebesar 77 persen.
NEW SCIENTISTS, REUTERS