Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Daur Litik: Pengertian dan Tahapan Proses Reproduksinya

Mengenal daur litik, yaitu salah satu proses perkembangbiakan virus yang dimulai dari penempelan hingga pemecahan sel inang.

7 Desember 2024 | 22.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi virus gondongan. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Daur litik atau disebut juga siklus litik (lisis) merupakan salah satu bagian dari perjalanan perkembangbiakan (replikasi) virus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu organisme subseluler yang berukuran sangat kecil tersebut melakukan daur litik agar bisa memperbanyak diri dan dapat mempertahankan hidupnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir repositori.unsil.ac.id, proses replikasi virus hanya dapat dilakukan di dalam tubuh makhluk hidup atau inangnya, yang terdiri dari siklus litik dan siklus lisogenik. Lantas, apa itu daur litik? 

Pengertian Daur Litik

Menurut repository.unpas.ac.id, daur litik adalah siklus reproduksi bakteriofag atau fag (virus yang menginfeksi dan bereplikasi di dalam sel bakteri) yang menyebabkan kematian pada sel inang. Pada tahap terakhir ketika inang mengalami lisis (pecah), fag yang dihasilkan di dalam sel akan menginfeksi sel-sel yang sehat. 

Kemudian, mengacu pada e-Modul Biologi Kelas X karya Erni Melda Susanti (2019), daur litik merupakan siklus reproduksi pada virus yang menyebabkan kematian pada sel inangnya. Daur litik dimulai dari tahap menempelnya virus hingga pecahnya dinding sel inang dan diikuti dengan pelepasan virus-virus baru. 

Senada dengan hal itu, berdasarkan Buku Siswa Tunanetra IPA SMALB Kelas X yang dikutip dari laman Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud), daur litik adalah proses replikasi pada virus di dalam sel inang, di mana virus mengambil alih kendali asam deoksiribosa nukleat atau DNA sel inang tersebut. 

Selanjutnya, DNA sel inang menjadi “bingung”. Alih-alih memproduksi komponen-komponen yang dibutuhkan oleh dirinya sendiri, sel inang justru membentuk komponen yang diperlukan virus untuk memperbanyak diri. Setelah komponen tersebut lengkap, lalu dilakukan perakitan virus baru, berjumlah banyak, dan siap rilis dari sel inang. 

Tahapan Proses Daur Litik

Mengutip Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X karya Dini Kesumah (2020), daur litik virus terdiri dari lima tahapan, yaitu: 

Adsorpsi

Daur litik dimulai ketika virion (virus aktif yang menular di luar sel inang) menempel pada reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Molekul reseptor tersebut berbeda-beda untuk setiap jenis virus, ada yang berupa oligosakarida (senyawa turunan karbohidrat) dan ada pula yang berupa protein. 

Ada juga tidaknya reseptor juga menentukan patogenesis pada virus, yaitu mekanisme infeksi dan perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus. Sebagai contoh, virus polio hanya bisa melekat pada saluran usus primata dan sel saraf pusat, virus rabies yang hanya berinteraksi dengan reseptor asetilkolin, dan virus HIV yang berikatan dengan reseptor T CD4 pada sel sistem kekebalan tubuh. 

Penetrasi

Ujung serabut ekor virion selanjutnya membuat lubang untuk menembus dinding dan membran sel inang. Kemudian, virus menyuntikkan materi genetiknya, sehingga kapsid (kulit protein dari suatu virus) menjadi mati atau kosong. 

Sintesis dan Replikasi

DNA virus lalu menghidrolisis (menguraikan) dan mengendalikan materi genetik sel inang untuk membuat salinan genom atau asam nukleat dan protein komponen bagi virus. Berikutnya, berlangsung tahap daur litik berupa replikasi, yaitu pembentukan bagian-bagian tubuh virus yang baru. 

Pematangan dan Perakitan

Asam nukleat dan protein yang dihasilkan melalui proses sintesis dan replikasi dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap. Dengan begitu, terbentuk virion-virion baru pada sel inang. 

Lisis

Kemudian, virus menghasilkan enzim lisozim yang dapat merusak dinding sel inang. Dinding sel yang rusak dapat menyebabkan terjadinya osmosis, sehingga sel inang membesar dan pada akhirnya pecah. Partikel virus yang baru pun akan ke luar dari sel inang dan dapat menyerang sel inang yang lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus