Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Daya Jangkau Penglihatan Kelinci Mencapai 360 Derajat Tanpa Memutar Kepala

Kelinci mampu mendeteksi ancaman dari segala arah, karena kemampuan penglihatannya menjangkau 360 derajat, tanpa harus memutar kepala.

23 Januari 2022 | 20.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah anak-anak didampingi orang tuanya melihat kelinci dan hamster di Taman Jalur Hijau Kosambi, Jakarta, Minggu, 9 Januari 2022. Taman ini kembali dibuka akhir tahun lalu setelah sebelumnya sempat ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelinci merupakan hewan yang lincah. Kelinci mampu mendeteksi ancaman dari segala arah, karena kemampuan penglihatannya menjangkau 360 derajat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mata kelinci berada di sisi samping kepalanya, sehingga bisa mengamati keseluruhan lingkungan di sekitarnya. Kemampuan itu yang membedakan dengan kucing dan anjing yang penglihatannya terbatas hanya di bidang yang ada di hadapannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip situs web Rabbit Care Tips, ketika ada individu lain yang mendekati kelinci dari belakang, hewan itu tak perlu menggerakkan kepalanya untuk tahu. Kelinci juga mampu melihat objek dari jarak yang jauh. 

Penglihatan kelinci mencakup berbagai sisi atas, bawah, depan, belakang. Bahkan, kelinci bisa lebih cekatan melihat pesawat terbang ketika melintas di udara daripada manusia. Kelinci pun mampu melihat dua objek yang berbeda sekaligus dalam waktu yang bersamaan.

Walaupun penglihatan kelinci mampu menjangkau segala arah, tapi matanya tak mampu melihat kedalaman objek, misalnya warna. Itu sebabnya kelinci acap kali tidak cepat mengetahui adanya makanan, walaupun sudah ditaruh di depannya.

Mengutip situs web Awesome Science, kelinci termasuk hewan dengan jenis penglihatan jangkauan penuh. Itu berfungsi untuk mengukur jarak pemangsa. Adapun karakteristik hewan pemburu posisi matanya berada di depan. Keduanya memiliki bidang pandang yang sama. Tapi, karena dipisahkan oleh jarak tertentu, terdapat perubahan letak pemandang (paralaks) yang digunakan otak untuk mendapat informasi mengenai objek yang dilihat.

 

RISMA DAMAYANTI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus