Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan kawasan dataran tinggi Ranca Upas di Kabupaten Bandung sedang disorot setelah kegiatan komunitas motor trail menghancurkan tanaman bunga edelweis rawa yang langka. Setelah unggahan video yang menampilkan kerusakan lahan tanaman bunga edelweis rawa, kecaman terhadap kegiatan komunitas motor trail itu terus mengalir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wanawisata Ranca Upas, 54 kilometer dari Kota Bandung. Foto: Dok. Mursid Wijanarko
Apa itu bunga edelweis rawa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Edelweis rawa bunga berwarna putih berbentuk seperti payung. Nama itu disematkan karena bentuk dan sifatnya menyerupai bunga edelweis. Jenis bunga tersebut dalam Bahasa Inggris lebih dikenal dengan Yellow Hatpins atau nama ilmiahnya Syngonanthus flavidulus. Ini sejenis tumbuhan berbunga yang termasuk dalam keluarga Cyperaceae.
Mengutip Wild South Florida, tumbuhan Syngonanthus flavidulus juga tumbuh di Brasil. Tumbuhan bunga itu juga dianggap sebagai tanaman Florida. Syngonanthus flavidulu juga ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dari Carolina Utara hingga Mississippi. Namun, Institute for Regional Conservation menganggap bunga itu langka di Florida Selatan.
Syngonanthus flavidul tumbuh di padang rumput basah, rawa-rawa, atau daerah yang tergenang air. Kelompok tumbuhan air yang disebut isoetida, karena bisa menyerap karbon dioksida yang dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.
Syngonanthus flavidulus bunganya kecil berbentuk bulat berwarna kuning keemasan yang mencolok. Tumbuhan ini juga memiliki daun yang halus dan ramping, batang yang tegak dan berbulu. Selain di habitat aslinya, Syngonanthus flavidulus juga populer sebagai tanaman hias di berbagai negara, terutama di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga sering dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.