Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Edelweis Rawa Ranca Upas yang Dirusak Kelompok Motor Trail tak hanya Langka di Indonesia

Belakangan kawasan Ranca Upas di Kabupaten Bandung sedang disorot setelah kegiatan komunitas motor trail menghancurkan tanaman bunga edelweis rawa

9 Maret 2023 | 15.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan kawasan dataran tinggi Ranca Upas di Kabupaten Bandung sedang disorot setelah kegiatan komunitas motor trail menghancurkan tanaman bunga edelweis rawa yang langka. Setelah unggahan video yang menampilkan kerusakan lahan tanaman bunga edelweis rawa, kecaman terhadap kegiatan komunitas motor trail itu terus mengalir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanawisata Ranca Upas, 54 kilometer dari Kota Bandung. Foto: Dok. Mursid Wijanarko

Apa itu bunga edelweis rawa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Edelweis rawa bunga berwarna putih berbentuk seperti payung. Nama itu disematkan karena bentuk dan sifatnya menyerupai bunga edelweis. Jenis bunga tersebut dalam Bahasa Inggris lebih dikenal dengan Yellow Hatpins atau nama ilmiahnya Syngonanthus flavidulus. Ini sejenis tumbuhan berbunga yang termasuk dalam keluarga Cyperaceae

Mengutip Wild South  Florida, tumbuhan Syngonanthus flavidulus juga tumbuh di Brasil. Tumbuhan bunga itu juga dianggap sebagai tanaman Florida. Syngonanthus flavidulu juga ditemukan di Amerika Serikat bagian tenggara dari Carolina Utara hingga Mississippi. Namun, Institute for Regional Conservation menganggap bunga itu langka di Florida Selatan.

Syngonanthus flavidul tumbuh di padang rumput basah, rawa-rawa, atau daerah yang tergenang air. Kelompok tumbuhan air yang disebut isoetida, karena bisa menyerap karbon dioksida yang dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dari tanah, bukan dari udara.

Syngonanthus flavidulus bunganya kecil  berbentuk bulat berwarna kuning keemasan yang mencolok. Tumbuhan ini juga memiliki daun yang halus dan ramping, batang yang tegak dan berbulu. Selain di habitat aslinya, Syngonanthus flavidulus juga populer sebagai tanaman hias di berbagai negara, terutama di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga sering dibudidayakan sebagai tanaman hias. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus