Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Penggemar motor trail kini dituding sebagai perusak alam setelah tragedi yang menimpa tanaman bunga edelweis rawa di Ranca Upas, Minggu 5 Maret 2023. Padahal para penggemar motor trail selama ini telah dibekali regulasi dan etika lingkungan, selain soal aturan dan etika berkendara dan pengetahuan mesin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Trail Adventure Bandung Association (TRABAS) dari Divisi Lingkungan Hidup, Oo Komara, mengungkap itu, Minggu 12 Maret 2023. "Ada sanksi untuk setiap pelanggaran, yang paling berat dikeluarkan dicabut keanggotaan,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan regulasi dan etika itu, Komara menerangkan, area bermain pemotor trail dibatasi hanya di zona pemanfaatan hutan. “Kami nggak boleh masuk zona inti dan zona penyangga.” Larangan masuk kawasan hutan lindung atau konservasi itu ikut masuk dalam materi pendidikan dan latihan calon anggota klub.
Komaran juga mengatakan, klub sepeda motor yang dibentuk pada 1995 itu kini punya anggota hampir 1.200 orang. Walaupun banyak peminat yang ingin bergabung, menurutnya, perekrutan calon anggota dibatasi kuotanya dan diseleksi. Persyaratannya seperti surat kendaraan lengkap, kelayakan sepeda motor trail dan perlengkapannya, serta tes wawancara.
"Setelah itu peserta menjalani masa bimbingan selama setahun hingga mendapat nomor anggota," katanya.
Adapun tempat mereka bermain di sekitar Bandung seperti di sebuah sirkuit khusus bagi yang hobi balapan di daerah Palintang. Lokasi sirkuit lain di daerah Soreang, Lembang, Gunung Manglayang, Tangkuban Perahu, serta area khusus di Gunung Puntang dan Pangalengan.
Tim anggota TRABAS, menurut Komara, juga bergerak di aksi kemanusiaan. Menunggangi motor trail, mereka melakukan penilaian kondisi di daerah yang terdampak banjir atau longsor. Mereka juga ikut membagikan logistik kepada warga korban Gempa Cianjur yang lokasinya sulit dijangkau oleh sepeda motor biasa.
Lain waktu, tim diminta bantuan oleh tim pencarian dan penyelamatan (SAR) untuk menemukan orang-orang yang hilang atau tersesat. Lokasinya seperti di area Gunung Tangkuban Parahu, Lembah Tengkorak Bukit Tunggul.
"Daerah seperti itu sebenarnya masuk dalam hutan lindung tapi karena kondisinya darurat, biasanya maksimal tiga motor untuk back up dan bawa logistik sambil mencari korban,” ujarnya.
Ketua Harian Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat Martin Harjawinata mengatakan, hobi sepeda motor trail ibarat pisau yang bisa dipakai untuk hal positif atau negatif. IMI Jabar berjanji akan menertibkan motor trail agar tidak merusak alam dan lebih jeli lagi soal jalur untuk acara.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pengelola lahan seperti Perhutani. “Kalau masuk hutan lindung nggak suah diizinkan lah kami juga tidak akan mengeluarkan izin,” kata Martin.
Belakangan ini menurut Komara, penggemar sepeda motor trail terus bertambah, pun jenis kendaraannya. Dengan banyaknya klub atau komunitas motor trail, TRABAS menilai harus lebih banyak sosialisasi, juga oleh IMI Jabar untuk berbagi pengetahuan seperti soal regulasi, perizinan, dan larangan masuk zona tertentu di kawasan hutan.
Pilihan Editor: Bank Sampah Ini Ajak dan Ajarkan Makan Maggot
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.