Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Epidemiolog Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Menginfeksi dan Bermutasi Cepat karena Hal Ini

Covid-19 varian JN.1 lebih cepat menginfeksi sehingga pertumbuhan kasus kian bertambah.

24 Desember 2023 | 21.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga melakukan vaksin Covid-19 dengan jenis vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan Covid-19 varian JN.1 lebih cepat menginfeksi sehingga pertumbuhan kasus kian bertambah. Kemampuan infeksi yang lebih cepat di varian JN.1 ini, kata Dicky, disebabkan oleh virus tersebut masih muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebetulnya yang paling menonjol dari varian JN.1 ini adalah kecepatan sebarannya. Artinya, kemampuannya dari infeksi atau reinfeksi jauh lebih unggul dibanding subvarian sebelumnya," kata Dicky kepada Tempo, Minggu 24 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan analisisnya, Dicky menilai kalau virus yang masih baru akan cenderung sulit untuk dicegah kehadirannya. Hal itu lantaran virus terus bermutasi.

"Covid-19 ini kan virus yang tergolong baru beberapa tahun belakang. Tentunya dia akan terus bermutasi, hadir berbagai varian-varian hingga sampai di tahap akhirnya nanti. Ini hal yang lumrah terjadi di masa endemi seperti sekarang," ujar Dicky.

Walau kemunculan varian JN.1 disebut-sebut sangat cepat menginfeksi dan menyebar, menurut Dicky, varian ini masih bisa dicegah berkembang dengan metode vaksinasi, terutama vaksin booster. Sebab, varian JN.1, dinilai Dicky, adalah turunan dari subvarian Omicron sebelumnya.

Selain dengan vaksinasi, pola kesehatan dan aktivitas fisik juga penting dijaga. Dicky berpendapat vaksinasi saja tidak cukup untuk memperkuat imunitas tubuh. Diperlukan olahraga dan asupan gizi yang seimbang serta menjaga jarak dari kerumunan.

"Gejala dari setiap varian Covid-19 ini tampaknya sama saja. Tapi kecenderungan parahnya kalau imunitas tubuh si pasien menurun. Ini yang memperparah dan berpotensi terjadinya kematian," ucap Dicky.

Berdasarkan pantauan Tempo dari situs resmi Kementerian Kesehatan, konfirmasi kasus infeksi Covid-19 hari ini di Indonesia mencapai angka 373 pasien. Sedangkan yang sembuh pada hari ini 322 orang. Adapun dua orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19. 

Sementara untuk kasus global, terkonfirmasi sebanyak 772.828.745 orang dengan kasus meninggal 6.988.679 orang. Sedangkan covid-19 di Asia Tenggara terkonfirmasi kasus aktif sebanyak 61.219.716 orang dan meninggal sebanyak 808.115 orang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus