Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Langit pekan ini akan dihiasi dengan tiga fenomena astronomi spektakuler. Pertama, ada bulan purnama besar alias supermoon yang disebut Hunter’s Moon. Kemudian ada komet langka C/2023 A3 Tsuchinshan-ATLAS, serta hujan meteor Orionid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir Earth.com, beberapa fenomena langka ini akan bisa disaksikan di berbagai belahan dunia. Hunter’s moon yang merupakan supermoon terbesar tahun ini akan mencapai puncaknya besok, yaitu pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Supermoon terjadi saat bulan purnama berada di titik terdekat dengan Bumi, sehingga akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Hunter’s Moon terkenal dengan cahayanya yang oranye terang. Di masa lalu, fenomena ini dimanfaatkan oleh para pemburu untuk melacak hewan buruan secara tradisional.
Komet langka C/2023 A3 Tsuchinshan-ATLAS, yang terakhir kali terlihat 80 ribu tahun lalu, juga akan melintasi Bumi pada bulan ini. Meski titik terdekatnya dengan Bumi terjadi pada 12 Oktober lalu, komet ini masih dapat dilihat hingga akhir bulan dengan bantuan teropong. Komet C/2023 A3 Tsuchinshan-ATLAS memiliki ekor berkilauan yang terdiri atas partikel-partikel es, menunjukkan kilauan unik di langit saat malam.
Masyarakat juga bisa menyaksikan hujan meteor Orionid yang berasal dari puing-puing Komet Halley. Fenomena ini mencapai puncaknya pada pekan ini, dengan waktu terbaik untuk melihatnya pada dini hari sebelum fajar.
Meteor-meteor ini dikenal cepat dan terang dengan kecepatan hingga 238 ribu kilometer per jam. Hujan Orionid diketahui sering meninggalkan jejak bercahaya yang bertahan beberapa detik.