Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Gelombang Tinggi Laut Geber Selat Badung Bali Mulai Besok hingga 1 Oktober

Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang tinggi.

28 September 2023 | 12.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho meminta wisatawan dan nelayan mewaspadai potensi ketinggian gelombang laut di Selat Badung, Bali mencapai 2,5 meter pada 29 September hingga 1 Oktober 2023. “Masyarakat umum, nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang tinggi,” katanya  di Denpasar, Kamis, 28 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selat Badung merupakan jalur nelayan melaut, kawasan wisata bahari, serta jalur penyeberangan dari daratan Bali menuju Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Tak hanya itu, Selat Badung juga dilalui kapal pelayaran dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju sejumlah destinasi di Indonesia bagian timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan di kawasan wisata yang berbatasan dengan Selat Badung di antaranya perairan Nusa Dua yang banyak menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk melakukan aktivitas laut di antaranya berenang, snorkling hingga olahraga air lainnya. Selain itu, perairan Nusa Dua juga menjadi kawasan pertanian rumput laut.

Sementara itu, ketinggian gelombang di kawasan Pelabuhan Benoa Denpasar juga diperkirakan mencapai hingga 2,5 meter. Tak hanya di Selat Badung, gelombang laut diperkirakan mencapai 2,5 meter juga berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan.

Selat Bali adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan Selat Lombok adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Pulau Bali melalui Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, NTB.

Selat Lombok juga menjadi jalur yang dilalui kapal pelayaran dari Bali menuju Indonesia bagian timur. Sedangkan perairan Selatan Bali diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter. Ada pun rata-rata kecepatan angin diperkirakan hingga 15 knot atau 27 kilometer per jam.

Menurut BBMKG, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus