Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Guru BK Dinilai Perlu Sisipkan Pedagogi dalam Layanan Konseling

Pendiri Rumah Guru Bimbingan Konseling (RGBK) Ana Susanti mengatakan guru bimbingan konseling (BK) perlu menyisipkan seni pedagogi.

30 Agustus 2022 | 21.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) bersama Rumah Guru BK (RGBK) mengadakan Webinar "Layanan Bimbingan Konseling Kreatif Bagi Siswa" pada Sabtu 27 Agustus 2022. Webinar ini diselenggarakan khusus bagi para tenaga pendidik yang tergabung dalam Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB). Dok/KGSB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Rumah Guru Bimbingan Konseling (RGBK) Ana Susanti mengatakan guru bimbingan konseling (BK) perlu menyisipkan seni pedagogi atau The Art of Pedadogy dalam layanan konseling bagi siswa. “Konsep yang dipopulerkan oleh Profesor Robyn Ewing’s dari The University of Sidney ini menunjang guru untuk melibatkan aspek bermain, imajinasi, desain, eksperimen, eksplorasi, provokasi, metafor, ekspresi dan representasi serta komunikasi,” ujar Ana dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sarana yang bisa digunakan tersebut, kata dia, bisa melalui seni tari, musik, bernyanyi, akting, melukis, memahat, puisi, dan lain sebagainya. Indikator kreativitas yang bisa dinilai dari seni pedagogi adalah kemampuan berimajinasi, berpikir kritis, disiplin, kegigihan, keberanian, kemampuan mengambil risiko serta merefleksikan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

The Art of Pedagogy adalah alat yang efektif untuk membuat layanan bimbingan konseling menjadi lebih menarik dan disukai. Dalam penerapannya, baik dan buruk karya yang dibuat siswa tidak terlalu penting. Pengalaman dalam diri yang dialami siswa jauh lebih utama untuk membuatnya tumbuh dan mengetahui apa yang diinginkan,” kata Ana.

Guru BK SMP Darul Hikam Bandung Fikri Faturrahman mengatakan langkah awal para guru BK harus memiliki persepsi kreatif meliputi pengetahuan, design thinking, dan sifat adaptif atau fleksibel. Pengetahuan tentang BK berfungsi sebagai dasar pengambil keputusan. Sementara, design thinking bermanfaat dalam merencanakan layanan berdasarkan ide kreatif untuk memecahkan masalah di lingkungan sekolah.

Adapun sifat adaptif berguna untuk menyesuaikan terhadap berbagai perubahan kondisi sekolah. Dalam mempraktikkan layanan BK Kreatif, Fikri memberi penekanan pada empat aspek penting yang harus diperhatikan guru BK. "feel, do, imagine, dan share,"ujarnya.

Empat aspek penting itu dapat diimplementasikan dalam tiga segmentasi layanan BK yakni layanan untuk semua siswa, layanan untuk sebagian siswa, dan layanan untuk beberapa siswa.

“Sebelum memberikan layanan kreatif, seorang guru harus observasi dahulu untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan siswa. Guru juga harus update terhadap tren kekinian yang berkaitan dengan siswa mau dekat dan percaya sehingga terjalin engagement yang baik misalnya dengan gamifikasi,” kata Fikri.

Gamifikasi, menurut dia, salah satu contoh tools yang digunakan untuk mengatasi masalah minat belajar siswa. Pendiri Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) Ruth Andriani mengatakan pihaknya berupaya memfasilitasi para guru dalam meningkatkan kemampuan yang menunjang pendidikan dan pembelajaran kreatif. Melalui pedagogi kreatif akan mengajarkan peserta didik bagaimana belajar secara kreatif dan menjadi pencipta diri sendiri dan masa depan mereka.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus