Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Edinburgh -Hari ini di Institut Roslin, dekat dengan Edinburgh, Inggris, 25 tahun yang lalu diumumkan hewan mamalia pertama hasil kloning. Penelitian yang dipimpin oleh Ian Wilmut, awalnya memberi kode domba kloning dengan “6LL3”.
Dolly Parton—penyanyi Amerika Serikat yang meraih 10 piala Grammy—namanya dijadikan saran oleh seorang peternak yang membantu kelahiran mamalia pertama hasil kloning ini.
Dolly—kemudian domba kloning ini dinamai—adalah serangkaian eksperimen di The Roslin Institut mencoba mengembangkan metode yang lebih baik guna memproduksi ternak yang dimodifikasi secara genetik.
Melansir dari dolly.roslin.ed.ac.uk, kloning ini diambil dari kelenjar susu domba berusia enam tahun, Finn Dorset. Sedangkan sel telurnya diambil dari domba Blackface Skotlandia. Dolly lahir dari ibu pengganti Blackface Skotlandia pada 5 Juli 1996. Tepat 148 hari sejak penanaman sel telur normal ke dalam domba pengganti.
Wajahnya putih. Jadi salah satu tanda pertama bahwa Dolly adalah tiruan, karena bila secara genetik terkait dengan ibu penggantinya, maka wajahnya akan berwarna hitam. Sel-sel telur dibiakkan di laboratorium menggunakan jarum mikroskopis, dalam metode pertama kali digunakan dalam perawatan kesuburan manusia pada 1970-an.
Ini membuat Dolly menjadi hewan kloning pertama yang diciptakan dari sel seekor hewan dewasa. Kelahiran Dooly menuai kontroversi, namun disisi lain pendukung mengatakan bahwa teknologi kloning dapat mengarah pada kemajuan yang penting dalam dunia kedokteran.
Terlebih untuk mengutip produksi hewan yang dimodifikasi secara genetik untuk menjadi donor organ bagi manusia. Serta kloning “terapeutik” alias proses kloning embrio untuk mengumpulkan sel induk. Ini bermanfaat digunakan dalam pengembangan perawatan penyakit saraf degeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.
Perjalanan eksperimen kloning mamalia ini tidaklah mudah. Mengutip dari Kloning Hewan yang terbit di Jurnal Dinamika, domba Dolly merupakan satu-satunya klon yang berhasil lahir setelah dilakukan percobaan sebanyak 276 kali.
Memang hingga saat ini, domba merupakan hewan klon yang berhasil diproduksi cukup banyak. Disamping ada sapi, kambing, kelinci, kucing, dan mencit. Bila melihat tingkat keberhasilan kloning yang rendah terdapat pada hewan anjing, ayam, kuda, dan jenis primata.
Walau keberhasilan produksi hewan kloning dengan teknik Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT) telah berhasil pada beberapa spesies. Namun, produksi hewan masih sangat rendah dengan tingkat efisiensi kurang dari satu persen. Teknik ini juga yang diterapkan guna menghasilkan domba Dolly.
Dalam tingkat keberhasilan kloning, terdapat beberapa variabel yang mempengaruhinya. Seperti, spesies, tipe sel donor inti, modifikasi genetik, ovum resipien, perlakuan terhadap sel donor sebelum transfer inti, dan tentunya teknik transfer inti.
Dalam Menuju Kloning Terapeutik dengan Teknik SCNT menyebutkan penyebab timbulnya berbagai masalah dalam kloning hewan adalah adanya kesalahan saat pemrograman material genetik (reprogramming) dari sel donor.
Baca juga: Rekayasa Genetika: Dulu Domba Dolly, Kini Kambing Pejantan Tangguh
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini