Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Penggiat Konservasi Kampung Yenbekaki, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat melindungi puluhan sarang penyu yang berada kawasan pantai Warebar.
Ketua Kelompok Penggiat Konservasi Kampung Yenbekaki Yusuf Mayor di Waisai, Kamis, 9 Mei 2019, mengatakan bahwa pada April 2019 sebanyak 30 penyu lekang, empat penyu sisik, dan lima penyu belimbing mendarat dan bertelur di pantai Warebar, Kampung Yenbekaki.
Dia mengatakan, saat ini masyarakat penggiat konservasi Kampung Yenbekaki sedang menjaga sarang penyu tersebut dari serangan predator baik satwa liar maupun manusia.
Setelah menetas menjadi tukik nanti, kata dia, masyarakat Penggiat Koservasi akan melakukan penangkaran terhadap tukik penyu tersebut paling lama dua minggu agar tukik tersebut benar-benar kuat dan dapat menghidar dari serangan predator.
"Tujuan penangkaran agar ketika dilepaskan ke laut tukik penyu tersebut mampu bertahan hidup dan dapat menghindari serangan predator," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tukik penyu belimbing yang dilepaskan masyarakat Yenbekaki ke laut , Juli 2018. (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)
Ia menyampaikan bahwa masyarakat Kampung Yenbekaki sangat berkomitmen melindungi penyu terutama penyu belimbing yang dikategorikan penyu langka dan hampir punah.
Dikatakan, sepanjang 2018 Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki mencatat sebanyak 31 ekor penyu belimbing mendarat dan bertelur di Kampung Yenbekaki.
"Kami mendata 31 ekor penyu belimbing yang mendarat dan bertelur di pantai Warebar sepanjang 2018 menghasilkan 3.706 butir telur. Sebanyak 1.000 telur rusak dan yang berhasil menetas sebanyak 2.706 menjadi tukik yang dilepaskan ke laut," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini