Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Inilah Penyebab Serius Mengapa Kucing Jarang Mengeong

Selain masalah kepribadian, kasus kucing jarang mengeong karena masalah fisik terkena beberapa penyakit. Berikut ini kemungkinan 4 penyakit tersebut.

31 Agustus 2021 | 17.12 WIB

Ilustrasi kucing. Lolchat.com
Perbesar
Ilustrasi kucing. Lolchat.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kucing sama seperti manusia, ada yang cerewet dan ada pula yang pendiam. Namun, jika terus-menerus diam atau jarang mengeong dan disertai gejala lainnya, bisa jadi kucing Anda mengalami masalah serius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir dari laman The Spruce Pets, Senin, 16 Agustus 2021, vokalisasi kucing cenderung spesifik untuk ras tertentu. Kucing Siam terkenal keras dan sering mengeong, sementara kucing Birman memang pada dasarnya pendiam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya kucing satu dengan yang lain tidak terlalu vokal, kecuali kucing betina dan anak-anaknya. Kucing dewasa jarang mengeong, tak heran anak kucing perlahan-lahan menjadi lebih pendiam seiring dengan pertambahan usia. Jika itu terjadi, Anda tak perlu merisaukannya. 

Sebagian besar kasus kucing jarang mengeong adalah masalah kepribadian. Namun, terkadang masalah fisik yang serius bisa menyebabkan kucing menjadi pendiam. Bisa jadi kucing Anda terkena beberapa penyakit seperti:

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

ISPA bisa menyebabkan suara serak dan radang tenggorokan pada kucing. Jika kucing Anda menunjukkan gejala seperti batuk, bersin, pembengkakan selaput lendir di sekitar mata, lesu, keluarnya cairan dari hidung, atau jarang mengeong, kemungkinan ia terkena ISPA. 

2. Hipertiroidisme

Kelenjar tiroid pada kucing yang tua bisa dibilang terlalu aktif, sehingga bisa menyebabkan suara serak dan penurunan berat badan. Jika Anda mencurigai kucing Anda terkena hipertiroidisme, mintalah dokter melakukan tes darah pada kucing.

3. Kelumpuhan Laring

Meski jarang terjadi, kerusakan saraf pada laring atau kotak suara bisa menyebabkan perubahan suara dan dapat mengganggu pernapasan kucing. Hal ini juga dapat mengakibatkan batuk, penurunan berat badan, dan kesulitan makan.

4. Tumor atau Polip

Pertumbuhan tumor atau polip di tenggorokan dan pita suara kucing bisa menyebabkan ia berhenti bersuara. Jika kucing Anda menunjukkan suara serak dan berubah, bersin, batuk, sulit bernapas atau pernapasannya berisik, segeralah bawa ia ke dokter hewan.

Dalam banyak kasus, diamnya kucing hanyalah ekspresi dari sifatnya. Sehingga tak perlu dirisaukan. Namun, Anda perlu risau jika diamnya disertai gejala lain. Jika sudah begini, konsultasikan dengan dokter hewan.

AMELIA RAHIMA SARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus