Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kacang Kenari Baik untuk Usus dan Jantung

Mengganti camilan biasa dengan kenari merupakan perubahan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola makan. Makan dua hingga tiga ons kenari dapat menjadi solusi untuk menjaga kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit jantung.

3 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Salah satu manfaat kacang kenari adalah dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

  • Mengkonsumsi kacang kenari setiap hari merupakan bagian dari diet sehat.

  • Studi ini memberi petunjuk bahwa kacang-kacangan mengubah kesehatan usus.

Kacang kenari adalah camilan yang pas untuk teman minum kopi maupun teh. Ternyata, di balik rasanya yang enak, kacang kenari memiliki manfaat bagi kesehatan usus. Sebab, kacang kenari atau walnut dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus.

Penelitian yang dilakukan Penn State University, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa bakteri baik ini juga berkontribusi pada kesehatan jantung. Dalam sebuah uji coba, para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi kenari setiap hari merupakan bagian dari diet sehat.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Nutrition. Asisten profesor penelitian di Penn State, Kristina Petersen, mengatakan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kacang kenari bisa menjadi camilan yang sehat bagi jantung dan usus.

“Mengganti camilan biasa dengan kenari adalah perubahan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola makan,” kata Petersen. “Makan dua hingga tiga ons kenari dapat menjadi solusi untuk menjaga kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit jantung.”

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kacang kenari yang dikombinasikan dengan diet rendah lemak jenuh bermanfaat bagi kesehatan jantung. Selain itu, makan kacang kenari setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Kacang kenari mengandung lemak, serat, vitamin, dan mineral yang sehat bagi tubuh. Karena begitu banyak manfaat dari kacang kenari atau walnut ini, para ilmuwan dan pelaku industri berkumpul setiap tahun di University of California, Davis, Amerika Serikat, untuk konferensi yang membahas penelitian manfaat dan kesehatan kenari terbaru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut para peneliti, studi lain telah menemukan bahwa perubahan pada bakteri di saluran pencernaan (yang dikenal sebagai microbiome usus) membantu menjelaskan manfaat kacang kenari terhadap kardiovaskular.

“Ada banyak penelitian yang dilakukan pada kesehatan usus dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” kata profesor nutrisi di Penn State, Penny Kris-Etherton.

Karena itu, dia melanjutkan, selain melihat faktor seperti lipid dan lipoprotein, timnya ingin mengamati kesehatan usus. “Kami ingin melihat apakah perubahan kesehatan usus dengan konsumsi kenari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung,” ujar dia.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan melakukan observasi pada 42 peserta berusia 30-65 tahun dengan berat badan berlebih atau obesitas. Para peserta secara acak diberi pilihan satu dari tiga diet, yang semuanya memiliki sedikit lemak jenuh.

Diet pertama adalah kenari utuh yang mengandung asam alfa-linolenat (ALA). Kedua, asam lemak tak jenuh ganda tanpa kenari. Ketiga, mengganti asam oleat (asam lemak lain) yang jumlahnya sama dengan ALA yang ditemukan di kenari tapi tanpa kenari.

Dari ketiga diet itu, kenari atau minyak nabati menggantikan lemak jenuh. Semua peserta mengikuti setiap diet ini selama enam pekan dengan istirahat di antara periode diet.

“Diet kenari memperkaya bakteri usus yang berkaitan dengan manfaat kesehatan,” kata Petersen. Salah satunya adalah Roseburia, yang melindungi lapisan usus. “Kami juga melihat pengayaan pada Eubacterium eligens dan Butyricicoccus.”

Para peneliti juga menemukan bahwa, setelah peserta menjalani diet kenari, terlihat ada hubungan signifikan antara perubahan bakteri usus dan faktor risiko penyakit jantung. Jumlah Eubacterium yang lebih banyak dapat mengurangi faktor risiko tersebut.

Selain itu, jumlah Lachnospiraceae yang banyak dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol total, dan kolesterol non-HDL. Namun tak ada korelasi signifikan antara bakteri yang diperkaya dan faktor risiko penyakit jantung pada dua diet lainnya.

Profesor biologi di Juniata College, Regina Lamendella, mengatakan temuan ini merupakan contoh bagaimana orang dapat memberi makan microbiome usus dengan cara positif.

“Kenari utuh memberikan beragam substrat, seperti asam lemak, serat, dan senyawa bioaktif, untuk mikrobiome usus kita,” kata Lamendella. “Selai itu dapat membantu menghasilkan metabolit yang bermanfaat untuk tubuh.”

Kris-Etherton mengatakan penelitian lanjutan bisa berfokus pada bagaimana kenari mempengaruhi mikrobioma dan elemen kesehatan lainnya.

“Studi ini memberi kita petunjuk bahwa kacang-kacangan dapat mengubah kesehatan usus,” kata dia. “Sekarang kami tertarik untuk melihat bagaimana hubungan kacang kenari dengan kadar gula darah.”

SCIENCE DAILY | NEW FOOD MAGAZINE | FIRMAN ATMAKUSUMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus