Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat memutuskan untuk mem-besi tua-kan dua kapal induk yang sudah tak dipakai: USS Kitty Hawk dan USS John F. Kennedy. Perusahaan besi tua yang telah ditunjuk berdasarkan kontrak senilai satu sen dollar, atau setara Rp 142, per kapal induk itu adalah International Shipbreaking Ltd./EMR Brownsville.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal induk USS Kitty Hawk, resmi bergabung di angkatan laut pada 1961 dan dipensiunkan 2009 lalu, saat ini berada di pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Bremerton, Washington. Sedang kapal induk USS JFK yang diresmikan 1968 lalu dan pensiun pada 2007, masih terjangkar di Philadelphia Naval Yard.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencananya, ISL akan menarik keduanya, dimulai dari Kitty Hawk, ke Brownsville—yang akan menjadi kuburan dari kapal-kapal induk tersebut. Di lokasi ini pula ISL telah menghancurkan dan mendaur ulang bekas kapal induk yang lain: USS Constellation, USS Independence dan USS Ranger.
Perusahaan sejenis dengannya pernah meremukkan pensiunan kapal induk yang lain lagi di tempat yang sama, yakni USS Forrestal and USS Saratoga.
Manajer Senior di ISL, Chris Green, mengatakan satu tim ahli dari ISL sudah akan berada di Washington pada pekan depan untuk mulai persiapan penarikan (towing) Kitti Hawk. Dia mengatakan proses persiapan untuk menarik kapal sepanjang 325 meter dan berbobot (standar) 62 ribu ton itu butuh 30-45 hari.
“Saya sudah cek kapal induk itu, jadi saya tahu kondisinya memungkinkan untuk ditarik,” katanya sambil menambahkan, pelayaran dari Bremerton melalui Selat Magellan menuju Brownsville bisa memakan waktu antara 10 dan 18 minggu, “Bergantung seberapa kuat kapal penarik yang bisa kami sewa.”
Penarikan kapal induk USS JFK masih akan dilakukan beberapa bulan lagi. Secara teknis, Green memberi catatan, JFK yang sedikit lebih pendek (321 meter) memiliki bagian lambung khusus dibandingkan Kitty Hawk maupun kapal-kapal induk Amerika di masanya. Rencananya pula, ISL akan membuat kedua kapal induk itu terdaur ulang sepenuhnya sekaligus dalam tiga tahun.
Dalam beberapa kasus, Green menuturkan, ISL menerima nilai kontrak yang besar dari Angkatan Laut Amerika untuk pekerjaan menarik dan membesi-tuakan kapal-kapal militer. Dalam kasus lainnya, Green mengatakan, "Sudah cukup asal menguntungkan bagi perusahaan untuk menerima kontrak tanpa pembayaran dari Angkatan Laut."
Dalam keterangan terpisah, juru bicara Naval Sea Systems Command AS, Alan Baribeau, menyatakan nilai kontrak yang malah mengharuskan ISL membayar satu sen dolar sudah pantas untuk perusahaan berbasis di Texas tersebut. Nilai kontrak tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang dikontrak akan mendapatkan keuntungan dari penjualan baja bekas, besi, dan bijih logam nonbesi.
Green mengungkapkan kalau perusahaannya telah menerima begitu banyak permintaan dari para veteran Angkatan Laut Amerika untuk bisa berkunjung dan berada di atas dek kapal-kapal induk itu untuk terakhir kalinya. Dia menyebut menerima hingga lebih dari 1.500 sambungan telepon berisi permintaan itu setiap kali satu kapal induk ditarik masuk kawasan Brownsville.
“Sayangnya, berdasarkan kontrak, kami tidak diizinkan untuk memberikan akses yang diinginkan tersebut,” katanya.
Setiap kapal induk diakunya sangat istimewa karena mereka menyentuh kehidupan banyak orang. Termasuk untuk kapal induk terkini yang segera ‘mengakhiri hidupnya’ yakni USS Kitty Hawk dan USS JFK.
MYRGV, USA TODAY