Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kata Kepala BRIN soal 2 Kapal Riset Baruna Jaya Dilelang

Dinilai tidak layak lagi untuk beroperasi, kapal riset Baruna Jaya milik BRIN dilelang.

12 Februari 2025 | 11.19 WIB

Kapal Riset Baruna Jaya VIII saat menjalani Ekspedisi Indonesia Timur 7 Januari-9 Maret 2021. LIPI
Perbesar
Kapal Riset Baruna Jaya VIII saat menjalani Ekspedisi Indonesia Timur 7 Januari-9 Maret 2021. LIPI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal riset Baruna Jaya milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menjadi sorotan setelah diumumkan akan dilelang. Merujuk situs lelang.go.id milik Kementerian Keuangan, ada dua kapal riset yang dilelang, yakni KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Alasan Pelelangan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa pelelangan kapal Baruna Jaya telah direncanakan sejak lama karena kapal tersebut dianggap tidak layak operasi. Menurut dia, keputusan ini diambil sebelum BRIN terbentuk dengan pertimbangan kondisi kapal yang sudah tidak mendukung untuk kegiatan riset.

"Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi," kata Handoko, Jumat, 7 Februari 2025, seperti dilansir dari Antara. Ia juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan. "Kalau sudah di situs ya benar sudah dalam proses," ujarnya.

Kapal yang Dilelang

Berdasarkan informasi di situs lelang.go.id, BRIN melelang satu paket scrap yang terdiri dari dua unit kapal survey boat di Jakarta Utara dengan nilai limit sebesar Rp 7.949.026.000. Foto yang diunggah menunjukkan bahwa kapal yang dilelang adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.

Dampak terhadap Riset Kemaritiman

Meskipun dua kapal tersebut dilelang, Laksana Tri Handoko memastikan bahwa kegiatan riset kemaritiman tetap berjalan. BRIN masih memiliki dua kapal Baruna lainnya yang dapat digunakan untuk riset maritim.

Selain itu, BRIN sedang membangun dua kapal riset baru dan merencanakan penambahan hingga total 12 kapal untuk memperkuat armada riset maritim Indonesia. "BRIN saat ini sedang membangun dua kapal riset. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal," ucap Laksana Tri Handoko.

BRIN menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dan mengembangkan riset maritim di Indonesia. Dengan rencana penambahan armada kapal riset, diharapkan kegiatan penelitian di bidang kelautan dapat semakin ditingkatkan, mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maritim nasional.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus