Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Kecepatan Rudal Hipersonik Baru Rusia Disebut Bisa 13.000 Kilometer Per Jam

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal hipersonik jarak menengah baru Oreshnik.

26 November 2024 | 06.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rudal hipersonik dari Rusia yang menghantam kota Dnipro, Ukraina, pada Kamis, 21 November 2024 disebut mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 13.000 km/jam. Dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai targetnya sejak peluncurannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini dikatakan Ukraina dalam penilaian publik pertamanya atas senjata baru tersebut pada Jumat, 22 November 2024 dilansir dari Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai "Oreshnik" sebagai peringatan kepada Barat agar tidak mendukung upaya perang Ukraina.

Serangan itu terjadi saat pertempuran dalam perang hampir memasuki tahun ketiga dan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang dipasok oleh sekutu Baratnya ke sasaran di dalam Rusia.

"Waktu tempuh rudal Rusia ini sejak diluncurkan di kawasan Astrakhan hingga menghantam kota Dnipro adalah 15 menit," kata Direktorat Intelijen Utama (HUR) militer dalam sebuah pernyataan.

"Rudal itu dilengkapi dengan enam hulu ledak: masing-masing dilengkapi dengan enam submunisi. Kecepatan di bagian akhir lintasannya lebih dari Mach 11." tambahnya. Mach adalah ukuran kecepatan supersonik. Mach 11 setara dengan sekitar 13.600 km/jam.

HUR menambahkan bahwa senjata itu kemungkinan berasal dari kompleks rudal Kedr, yang menurut wakil kepala Vadym Skibitsky kepada media Ukraina terkait dengan sistem Oreshnik dan pertama kali diuji pada Juni 2021.

Skibitsky mengatakan Rusia mungkin memiliki setidaknya 10 rudal semacam itu untuk diuji sebelum memasuki produksi massal, kantor berita Ukrinform melaporkan.

Kyiv awalnya menduga Rusia telah menembakkan rudal balistik antarbenua, tetapi pejabat AS dan NATO menggemakan deskripsi Putin tentang senjata itu sebagai rudal balistik jarak menengah.

Kementerian luar negeri Ukraina pada hari Kamis mendesak masyarakat internasional untuk bereaksi cepat terhadap serangan tersebut. Seorang sumber menyebut NATO akan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besar aliansi di Brussels pada hari Selasa, 26 November 2024 untuk membahas serangan Moskow.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus