Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Garda Revolusi Iran, Selasa, 1 Oktober 2024, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan puluhan rudal ke arah Israel dan memperingatkan bahwa jika Israel membalas, tanggapan Teheran akan lebih menghancurkan dan merusak, demikian laporan TV pemerintah Iran, seperti dikutip Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor berita Fars Iran melaporkan bahwa Garda Revolusi mengatakan bahwa serangan rudal yang sedang berlangsung di Israel adalah sebagai respons atas pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah pekan lalu serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada awal tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam serangannya terhadap Israel, Iran menggunakan rudal hipersonik Fattah 1. Rudal ini merupakan buatan lokal dan digunakan untuk pertama kalinya. “90 persen dari rudal itu berhasil mengenai sasaran di Israel,” menurut laporan Garda Revolusi.
Melansir CNN World, Fattah merupakan rudal hipersonik pertama yang diproduksi di dalam negeri Iran. Rudal ini baru diluncurkan pada 2023. Militer Iran mengatakan rudal tersebut dapat melaju hingga 15 kali kecepatan suara dan mampu menargetkan sistem pertahanan musuh.
Menurut laporan Aljazeera tahun lalu, Fattah diklaim mampu menembus sistem pertahanan dan memberikan keunggulan militer bagi Iran. Dalam foto-foto yang dibagikan media pemerintah Iran, pada 6 Juni 2023, rudal itu terlihat berwarna hitam.
Mereka mengatakan, rudal tersebut dapat bergerak dengan kecepatan hingga Mach 15 (5.145 meter atau 16.880 kaki per detik), memiliki jangkauan 1.400 km (870 mil), dan dilengkapi dengan nosel sekunder yang dapat bergerak serta menggunakan bahan bakar padat yang memungkinkan kemampuan manuver tinggi.
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, yang memilih nama "Fattah" untuk rudal hipersonik tersebut. Nama Fattah dalam bahasa Arab dapat diterjemahkan sebagai "pembuka.”