NAIK kereta api bawah tanah -- sub way namanya di AS -- banyak
suka-dukanya. Tapi bagi ribuan penduduk Paris, yang terjebak di
dalamnya, mungkin lebih banyak dukanya. Hari itu (19 Desember)
aliran listrik terputus selama dua jam lebih di sebagian besar
Perancis dan Swiss. Subway atau metro di Paris macet di bawah
tanah, seperti halnya kereta api dan trem di atas tanah.
Menurut jurubicara Electricite de Inance, putusnya arus
listrik disebabkan oleh macetnya pembangkit listrik berkekuatan
400 ribu volt dekat Nancy, Perancis Timur. Kemacetan itu,
seperti diungkapkan pejabat-pejabat PLN Perancis itu kepada AP
disebabkan oleh muatan listrik yang agak luar biasa tingginya.
Maklumlah, suhu udara waktu itu sudah melorot sampai di bawah 0ø
C, sehingga di mana-mana alat pemanas ruangan sedang bekerja
keras.
Aliran listrik mulai putus -- pukul 8.30 pagi waktu setempat
--pada saat orang sedang berangkat ke kantor atau pabrik.
Barulah 2 1/4 jam kemudian separuh kapasitas listrik daerah
Perancis Timur dapat dipulihkan. Namun beberapa reaktor nuklir
pembangkit tenaga di kawasan itu tak dapat dengan seketika
kembali ke kapasitas penuh 38.000 MW.
Itu tadi kejadian di Perancis. Di kota metropolitan New York, Ah
Chong, 66 tahun, pemilik toko pencuci pakaian di Brooklyn,
mendadak kena serangan jantung ketika sedang bepergian dengan
kereta bawah tanah. Para penumpang lain segera mengetuk kaca
ruang pengemudi. Samuel Lee, 38, pengemudi subway itu segera
memberitahu sentralnya lewat radio, bahwa ada penumpangnya yang
sakit. Namun atasannya menyuruh dia jalan terus sambil
membunyikan seruling alarm untuk memberitahu polisi di tiap
stasiun yang dilewatinya. Barulah pada stasiun ke-14, ada polisi
memapak kereta bawah tanah itu. Sementara itu sudah lima rumah
sakit di atas tanah dilewatinya. Dan Ah Chong sudah meninggal di
dalam kereta, hampir lima jam setelah serangan jantungnya
kambuh. "Seandainya kami mampu membuka pintu kereta dari dalam,"
kata seorang penumpang wanita kepada AP, "kami sudah menurunkan
si sakit di King's Highway. Betapa mengerikannya menyaksikan dia
sekarat di depan mata kami."
Meluncur
Berbagai insiden itu, mungkin menjadi umpan balik yang berguna
bagi Robert Slater, sarjana fisika Amerika yang sedang merancang
kereta api bawah tanah dari pantai barat ke pantai timur AS.
Berbicara di sebuah pertemuan Himpunan Amerika untuk Kemajuan
Ilmu Pengetahuan, ahli fisika Rand Corporation itu mengajukan
kereta bawah tanah idealnya yang dinamainya Planetran. Kereta
ini tak sama dengan subway atau metro yang bertenaga listrik
atau bermotor bakar. Planetran ini meluncur dalam terowongan
bawah tanah hampa udara, yang ada medan magnetisnya. "Jadi
seperti papan peluncur (surfboard) yang menunggangi gelombang
laut," begitu UPI memberitakan.
Proyek itu sedikitnya akan makan biaya US$ 250 milyar.
Gerbong-gerbong Planetran @ 200 penumpang akan meluncur
bolak-balik dengan kecepatan 20 ribu km/jam dalam terowongan
bawah tanah. Hingga jarak Los Angeles-New York yang kira-kira
sama dengan Sabang-Merauke, hanya akan ditempuh dalam 21 menit.
Tapi karena kecepatan setinggi itu agak berbahaya juga, Slater
bermaksud menurunkannya sampai 9 ribu km/jam. Pada kecepatan
inipun perjalanan lintas benua itu akan makan waktu 54 menit.
Menurut Slater, Planetran itu berpotongan peluru (seperti kereta
api atas tanah Jepang yang saat ini tercepat di dunia), "jauh
lebih efisien dari pada pesawat terbang." Harga karcisnya hanya
$ 1/menit, jadi hanya $ 54 untuk jarak lintas benua New
York-Los Angeles. Dan yang tak kalah pentingnya, kata ahli
fisika itu, "kita tak perlu lagi mengotori udara kita dengan
panas, asap dan kebisingan. Kita tak perlu membabat hutan dan
merusak lingkungan untuk jalan raya di atas permukaan, dan juga
tak perlu menghabiskan bahan bakar fosil kita yang terbatas."
Cuma ada satu hal yang belum dijelaskannya, yaitu dari mana
sumber tenaga untuk membangkitkan medan magnet raksasa dalam
terowongan hampa udara itu? Dan apa jadinya kalau sumber tenaga
itu tiba-tiba terputus, dan medan magnetis itu tiba-tiba
mengendo? Bisa-bisa ribuan penumpang berikut keretanya akan
terhempas ke dinding terowongan, apabila tak punya sistim rem
yang sangat hebat!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini