Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Syahril Imron, anak petani di Dusun Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati Jawa Tengah berhasil mendapat Beasiswa Santri dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk melanjutkan S2 di Wageningen University & Research, Belanda. Meski tinggal di desa, Syahril tak pernah patah semangat untuk menempuh pendidikan hingga ke negeri kincir angin itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syahril telah dinyatakan lolos seleksi Beasiswa Santri pada 2021. "Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa lolos kuliah di luar negeri dengan dibiayai full oleh pemerintah," ungkap Syahril seperti dikutip di laman Nadhlatul Ulama Online Jatim pada Jumat, 10 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu motivasi Syahril untuk kuliah di luar negeri adalah untuk membanggakan kedua orang tuanya. Dia ingin membuktikan bahwa siapa saja bisa sekolah di luar negeri sekali pun memiliki latar belakang pendidikan rendah dan ekonomi menengah ke bawah.
"Orang tua saya mempunyai pendidikan yang rendah. Ayah saya hanya lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan ibu saya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Jadi, saya ingin membuktikan untuk dapat kuliah, bahkan ke luar negeri tidak hanya orang-orang dari keluarga mampu, tapi dari keluarga kecil di desa juga bisa untuk meraihnya," ujarnya.
Ingin Memajukan Pangan Lokal dan Memotivasi Para Santri
Selain itu, Syahril juga ingin berkontribusi nyata untuk Indonesia melalui ilmu pengetahuan yang dia dapat. Dia berharap Indonesia bisa menjadi negara adidaya di bidang pangan di masa mendatang.
"Jurusan saya di Belanda mengenai Food Technology. Saya melihat Indonesia memiliki potensi pangan lokal yang sangat melimpah dan perlu dimanfaatkan dengan baik. Harapannya, Indonesia bisa menjadi salah satu negara adidaya di bidang pangan," ungkapnya.
Selain itu, ia juga ingin memotivasi para santri untuk bisa menempuh jenjang pendidikan tinggi hingga ke luar negeri. Syahril mengatakan seorang santri tidak hanya pandai membaca kitab kuning, tetapi juga bisa menjadi seorang intelektual.
"Insya Allah diaspora santri sekarang sudah mendunia, dan santri milenial harus muncul untuk berkontribusi kepada agama, nusa dan bangsa," jelasnya.
Untuk bisa lolos beasiswa santri ini, Syahrial berusaha dan belajar dengan giat. Dia membuat timeline target harian yang harus diselesaikan. Target itu jadi acuannya untuk belajar. Syahril juga tak lupa pesan ibunya untuk beribadah dan terus mencari ilmu. “Satu pesan dari ibu saya, ojo lali shalat limang wektu lan posone nak, nggolek ilmu kui kudu tirakat (jangan lupa shalat lima waktu, mencari ilmu itu harus tirakat). Itu yang saya tanamkan pada diri saya,” jelasnya.
Santri dengan Sederet Prestasi
Pemuda kelahiran 19 Mei 1999 tersebut tercatat pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtida'iyah (MI) Naba'ul Ulum Tlogowungu, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Salafiyah Kajen, Madrasah Aliah (MA) Raudlatul Ulum Guyangan dan melanjutkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Jember (Unej) program studi Teknologi Pertanian. Sambil kuliah S1, Syahril juga belajar agama di Pondok Pesantren Raden Rahmad Sunan Ampel, Antirogo, Sumbersari, Kabupaten Jember asuhan Kiai Ahmad Nafi'
Syahril juga pernah menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Tarbiyatul Anam Kajen dan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Guyangan selama masing-masing tiga tahun. Dia juga pernah tabarukan di Pondok Pesantren Al-Anwar asuhan KH Maimoen Zubair Rembang, Jawa Tengah.
Di organisasi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Unej tahun 2018, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) 2020, Wakil Ketua 1 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon FTP Unej, Pengurus Cabang (PC) PMII Jember dan CO-Founder komunitas sosial "Menatap Indonesia".
Dia juga memiliki sederet prestasi antara lain menjadi finalis lomba karya tulis ilmiah nasional (LKTIN) Pekan Ilmiah dan Kreativitas Remaja (PIKIR) 2020, Best Poster LKTIN PIKIR 2020, Best Video LKTIN PIKIR 2020 di Universitas Muhammadiyah Makasar, juara 3 lomba essay Pemuda Mendunia 2020 dan Top 3 Ideanation 2020 National Essay Competition IPB University.