Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi Korea Selatan resmi melarang penggunaan tato atau rajah tubuh. Keputusan ini didasarkan pada banyaknya seniman tato yang melakukan pekerjaannya tanpa memperhatikan keamanan dan kesehatan konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, aspek budaya juga turut memperkuat aturan ini. Mirip seperti di Indonesia, masyarakat Korea Selatan kerap menghubungkan tato dengan tindak kriminalitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari vice.com, melalui sistem voting dengan hasil 5-4, Mahkamah Agung Korea Selatan tetap memberlakukan pelarangan penggunaan tato setelah selama beberapa tahun sebelumnya mendapatkan protes keras dari beberapa pihak. Penggunaan tato sama sekali tidak boleh dilakukan kecuali diperlukan dan melalui praktisi tenaga medis.
Sejarah Tato
Kerap dilarang dan dihubungkan dengan tindak kejahatan, tato toh tetap eksis. Laman authoritytattoo.com menulis bahwa tato adalah salah satu hasil peradaban manusia terbesar dalam seni yang berhasil langgeng melewati ratusan abad.
Tato diperkirakan sudah ada setidaknya sejak 3000 tahun sebelum Masehi, ketika Otzi, mumi yang memiliki 61 tato di beberapa bagian tubuhnya, ditemukan di sebuah pegunungan di Italia.
Ilustrasi tato. Sxc.hu/Fran Flores
Dilansir dari laman ironingtattoo.com, tato merupakan salah satu bentuk warisan kesenian tertua dalam sejarah peradaban manusia. Tato pada mulanya digunakan oleh suku-suku di beberapa wilayah di dunia sebagai tanda kedewasaan, penghargaan, identitas kelompok, atau bahkan sebagai tanda hukuman.
Motif Mirip
Sulit untuk diketahui dari wilayah mana tato pertama kali berasal. Hal ini disebabkan karena adanya banyak kemiripan motif tato antarwilayah. Kemiripan pola gambar ini disebabkan oleh migrasi penduduk dan pertukaran model tato antarsuku.
Suku-suku di Asia Tenggara, misalnya, memiliki keunikan yang sama yakni memiliki tato di bagian pinggang sampai lutut. Suku-suku di wilayah pesisir barat Amerika memiliki kesamaan dengan suku-suku di sekitar Kutub Utara. Mereka sama-sama membuat tato di dagu dan pipi dengan motif atau yang hampir sama pula.
Pada zaman modern, penggunaan tato tetap banyak dilakukan meskipun secara umum tujuannya telah bergeser. Kini, tato menjadi bentuk berekspresi, atribut ritual keagamaan, atau murni untuk penghias diri.
Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Sahkan UU Larangan Tato
NAUFAL RIDHWAN ALY