Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga. Kemampuan itu membantu mereka berkamuflase dalam lingkungannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini bisa jadi kasus pertama di dunia dari kerja sama penyamaran," kata Shi-Mao Wu dari Institut Biodiversitas, Fakultas Ilmu Lingkungan dan Ekologi, Universitas Yunnan, yang melakukan observasi laba-laba itu bersama koleganya, Jiang-Yun Gao.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis laba-laba dari keluarga Thomisidae yang juga dikenal sebagai laba-laba kepiting itu adalah predator penyergap yang biasa hidup di atau dekat bunga-bunga.
Mereka telah dikenal untuk kemampuan kamuflase yang hebat, yang mencegah keberadaan mereka diketahui oleh mangsa ataupun predatornya. Beberapa spesies bahkan dapat mengubah warna bak bunglon untuk menyesuaikannya dengan warna bunga.
Wu dan Gao sedang berada di dalam hutan hujan basah di Provinsi Yunnan di Cina sebelah barat daya ketika seekor laba-laba kepiting Thomisus guangxicus membetot perhatian Wu. Dia mengira laba-laba itu sedang diam di atas bunga Hoya pandurata yang tumbuh di hutan itu.
"Ketika saya pertama kali mendapati laba-laba jantan, saya tidak menyadari ada laba-laba betina-nya," kata Wu.
Setelah mendekat, barulah dia memperhatikan laba-laba jantan berada di punggung yang betina. "Mereka berhasil menipu mata saya," katanya.
Kedua peneliti menduga laba-laba jantan yang berukuran lebih kecil dan lebih gelap berpura-pura menjadi putik bunga, sementara laba-laba betina menjadi kelopak bunga. "Mereka hanya bisa menyerupai bentuk bunga ketika individu laba-laba jantan dan betina ada bersama," bunyi publikasi hasil pengamatan itu di Jurnal Frontiers in Ecology and The Environment, terbit 1 Maret 2024.
Namun begitu, Gabriele Greco dari Universitas Ilmu Pertanian Swedia tak cukup yakin dengan dugaan itu. "Sangat sulit untuk menyimpulkan maksud dari perilaku yang teramati itu," kata dia.
Faktanya, kata Greco, saat kawin, jamak dalam banyak spesies laba-laba, si pejantan berada di atas tubuh betinanya. "Penjelasan yang lebih mudah bisa jadi sebuah interaksi simpel yang terhubung kepada kawin-mawin," kata Greco.
NEWSCIENTIST, ESAJOURNALS